Liputan6.com, Tangerang - PT Honda Porspect Motor resmi memperkenalkan all new Honda Brio ke Indonesia lewat panggung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Mobil mungil Honda ini mendapatkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, salah satunya sistem pendingin kabin atau AC.
Ya, Honda melakukan pengubahan pada struktur dan jenis pendingin udara all new Honda Brio. Dimana Brio menggunakan sistem kompresi rotary refrigerant yang dipadukan radiator berdesain baru. Yang menarik, radiator ini juga mengalami penyusutan menjadi lebih tipis dibanding generasi sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Meski mengalami pengurangan, performa pendinginan justru mengalami peningkatan. Di samping itu, bobot yang lebih ringan ikut mempengaruhi performa berkendara all new Brio.
"Sistem pendingin kabin all new Honda Brio mengalami peningkatan performa sebesar 5,2%," jelas Tsutomu Harano selaku Honda R&D Asia Pasific Co., Ltd. Development Leader di Tangerang, Jumat (03/08/2018).
Pengubahan tersebut membuat waktu pendinginan kabin Brio terbaru menjadi lebih cepat. Jika pada Honda Brio lama dibutuhkan waktu sekitar 19 menit, pada generasi kedua dapat dipercepat kurang lebih 1 menit untuk mencapai suhu nyaman.
Reporter: Hafid
Sumber: Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menelisik Ubahan All New Honda Brio, Apa yang Signifikan?
All New Honda Brio berubah sosoknya di GIIAS 2018. Hanya saja PT Honda Prospect Motor (HPM) tidak mengubahnya secara total.
Jika dibandingkan pendahulunya, Brio generasi kedua memiliki dimensi lebih besar dan struktur berbeda untuk meningkatkan kenyamanan dan sisi fungsional.
BACA JUGA
Untuk dimensi, ruang bagasi Brio lebih besar 90 mm dan jarak sumbu roda memanjang 60 mm dibanding terdahulu. Sedangkan struktur terdapat penambahan pilar C untuk mengakomodasi bentuk pintu bagasi yang mengalami perubahan.
Yang menarik Honda tak mengganti mesin yang diusung Brio. Mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder masih menjadi pilihan. Hanya saja terdapat beberapa penyesuaian untuk memastikan All New Brio tetap memiliki performa dan efisiensi bahan bakar maksimal.
"Selama pengembangan Brio, kami juga memperhatikan kebutuhan performanya agar tetap efisien dalam penggunaan bahan bakarnya," jelas Honda R&D Asia Pasific Co., Ltd. Development Leader, Tsutomu Harano, di Tangerang, Jumat (03/8/2018).
Adapun penyesuaiannya seperti pola zig-zag yang ditingkatkan pada struktur piston untuk proses intake lebih ringan, melengkapi cam chain lebih ramping, chain-tensioner dan auto-tensior belttambahan untuk performa. Selain itu, pembakaran juga ditingkatkan dengan pengaplikasian busi elektroda anti-oksidasi.
Sedangkan untuk pengurangan jumlah emisi, Honda megombinasikan exhaust manifold dengan kepala silinder dan menempatkan catalytic converter langsung di bawah exhaust manifold untuk meningkatkan pendinginan di ruang pembakaran.
Penulis: Muhammad Hafid Asisi
Sumber: Otosia.com
Advertisement