Tanggapan BMW Indonesia soal Pengendalian Mobil Mewah

Mobil BMW yang dipasarkan di Indonesia tidak hanya didatangkan CBU dari Jerman. Beberapa di antaranya berstatus dirakit di Tanah Air atau completely knock down (CKD).

oleh Herdi Muhardi diperbarui 07 Sep 2018, 09:05 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 09:05 WIB
BMW M5
BMW M5 pecahkan dua rekor dunia (Carscoops).

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah mengendalikan mobil mewah impor secara utuh atau completely built up (CBU), termasuk mobil bermesin di atas 3.000 cc, tentunya akan berdampak langsung pada perusahaan otomotif yang menjualnya, baik importir umum maupun agen tunggal pemegang merek.

Namun begitu, hal ini rupanya sudah terlebih dahulu diantisipasi merek mobil asal Jerman, BMW. Setidaknya, mobil BMW yang dipasarkan di Indonesia tidak hanya didatangkan CBU dari Jerman, melainkan beberapa di antaranya berstatus dirakit di Tanah Air atau completely knock down (CKD).

 

“BMW sudah mulai proses perakitan dari beberapa puluh tahun lalu, bahkan dari tahun 1976, lalu tahun 2011 kami melalukan investasi yang sangat massive untuk akhirnya kami bisa merakit secara lokal, semua kendaraan yang menjadi favorit pelanggan Indonesia,” ujar Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania, saat ditemui di PT Gaya Motor, Sunter, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Saat ini BMW sendiri telah memiliki enam model yang dirakit lokal, Seri 3, Seri 5, Seri 7, hingga Sports Activity Vehicle (SAV) X1, X3, dan X5. Dengan begitu, setidaknya lebih dari 80 persen kendaraan yang dijual di Indonesia merupakan rakitan lokal.

“Jadi, bicara pembatasan impor itu kan CBU, model-model yang niche untuk BMW. Kalau bicara mesin 3.000cc, BMW memiliki strategy Efficient Dynamic,” ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Jodie menambahkan, untuk menarik konsumen, maka BMW mencoba menanamkan beragam fitur yang dengan performa mesin luar biasa namun dengan konsumsi irit BBM.

Sedangkan untuk mesin 3.000 cc, BMW sendiri memiliki BMW M5. Hanya saja, dia mengakui penjualannya tidak sebanyak BMW lainnya. 

“Sampai dengan saat ini dampaknya terhadap BMW belum terasa. Dan M5 sendiri hanya by request,” tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya