Liputan6.com, Jakarta - Kota Babcock Ranch di Florida diklaim sebagai kota bertenaga surya pertama di Amerika Serikat. Kini, predikat kota tersebut bisa bertambah dari segi teknologi dan otomotif, karena menjadi kota pertama yang menguji bus sekolah dengan teknologi autonomous atau tanpa supir.
Melansir curbed, ditulis Senin (24/9/2018), bus sekolah nirsopir ini merupakan hasil mitra dengan Transdev. Kendaraan ini mampu mengantar jemput dan mengangkut hingga 12 anak.
Advertisement
Baca Juga
Bus shuttle kelir kuning bertenaga listrik ini akan mengikuti jalur yang telah ditentukan, mengangkut anak-anak dari area penjemputan yang sudah ditentukan, dan menurunkan di depan sekolah.
Meskipun masih menjadi program percontohan dan dikontrol ketat, namun ide ini masih belum benar-benar matang.
Kemudian, muncul pertanyaan, apakah bus sekolah benar-benar menjadi media yang tepat untuk menguji teknologi baru dan masih relatif belum terbukti? Jawabannya mungkin tidak.
Namun, Transdev mengatakan untuk memulai perjalanan ini, bus tersebut hanya akan memiliki kecepatan kurang lebih 13 km/jam.
Bus Listrik Nirsopir Bisa Beroperasi di Indonesia, Asal..
Autonomous Electric Vehicle yang diboyong Telkomsel ke arena Asian Games 2018 hanya sekadar demo. Telkomsel ingin membuktikan kemampuan teknologi 5G mereka mampu mendukung operasional bus listrik nirsopir.
Vice President Technology & system Telkomsel Indra Mardiatna menjelaskan, kendaraan otonom membutuhkan jaringan dengan latensi rendah sebesar 1 millisecond, serta kecepatan transfer data sebesar 20 Gbps agar dapat melakukan komunikasi dengan kendaraan lainnya, menghubungkan infrastruktur dengan perangkat serta memastikan mobilitas tanpa hambatan. Dan teknologi 5G Telkomsel siap untuk itu.
"Ini merupakan bagian dari konsep Vehicle-to-x yaitu sistem transportasi cerdas yang dapat mengatur lalu lintas, memastikan perjalanan menjadi aman di masa depan," katanya saat dijumpai di area Telkomsel 5G Experience Center, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8).
Baca Juga
Meski sudah beroperasi dan bisa dinikmati untuk khalayak, bus listrik nirsopir ini belum bisa diterapkan secara masiv di jalanan umum. Pasalnya mobil ini dilengkapi banyak sensor yang memungkinkan mobil berhenti jika menangkap informasi ada obyek di sekitarnya.
Hal itu diamini Business Developer Navya Tech Alexandre Chardan. Menurutnya untuk saat ini rasanya tidak mungkin untuk digunakan untuk digunakan di jalan raya Indonesia.
Ia menilai lalu lintas di Indonesia masih kacau lantaran masih banyak pengendara yang mengemudikan kendaraannya secara tidak tertib, seperti tiba-tiba menyalip atau menepi mendadak.
"Saya pikir untuk awal harus di tempat private, kami pakai kecepatan terbatas untuk safety. Contoh area terbatas seperti di Universitas atau kawasan industri," jelasnya.
Advertisement