Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman resmi membuka Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018 hari ini.
Dalam sambutannya, Airlangga menilai IMOS 2018 menjadi ajang yang memberikan kesempatan bagi agen pemegang merek, untuk memperkenalkan produk dan teknologi terkini kepada masyarakat. Sekaligus berkontribusi positif terhadap pasar sepeda motor di Indonesia. Terlihat dari target IMOS yang naik dibanding tahun lalu mencapai 100 ribu pengunjung dengan total pendapatan Rp 20 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Karena itu, Airlangga mengharapkan bahwa industri kendaraan roda dua harus terus meningkatkan pencapaian, khususnya di sektor ekspor. Hal ini didasari dari optimisme AISI terkait performa industri roda dua di tahun ini yang mengalami peningkatan.
Adapun pencapaian hingga September 2018 menurut Loman, mencapai 4,7 juta atau naik 8,8 persen dari tahun lalu. Loman pun optimistis pasar roda dua akan menembus angka 6,2-6,3 juta unit hingga akhir tahun. Tren positif juga berdampak pada sektor ekspor, yang berada di angka 438.530 unit. Berkaca pada data itu, Airlangga berharap pencapaian ekspor motornya bisa mencapai 10 persen dari target domestik 2018.
“Indonesia sebagai salah satu basis produksi sepeda motor, sekaligus terbesar ketiga setelah India dan Cina. Diharapkan target 10 persen untuk ekspor bisa tercapai. Karena itu bagian dari industri 4.0, targetnya 10 persen. Jadi kalau target domestik 6 juta, berarti 600 ribu ekspornya, sanggup ya?” tantang Airlangga.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Peningkatan Sumber Daya Manusia di Pedesaan
Di samping performa pasar, Airlangga juga mengharapkan agar adanya peningkatan dan pemerataan kualitas sumber daya manusia, khususnya di area pedesaan. Ia pun meminta AISI untuk menjalankan misi ini, lantaran pemerataan kualitas sumber daya manusia sejalan dengan visi revolusi industri 4.0.
Industri otomotif roda sampai saat ini berkontribusi sangat positif terhadap negara. Termasuk sebagai penyedia lapangan kerja. Setidaknya industri kendaraan roda dua mampu menyerap tenaga kerja secara langsung sebanyak 800 ribu dan 1,5 juta orang secara tidak langsung (industri komponen dan pendukung lainnya).
“Syukur-syukur kalau ada bengkel di desa. Pelatihan keterampilan di desa. Jadi kita akan dorong untuk pelatihan perbengkelan di desa. Kira-kita per kabupaten, 4 desa. Karena ini mencerminkan industri 4.0, ini kita kejar. Bisa ya?” ucap Airlangga, menantang AISI lagi.
Sumber: Oto.com
Advertisement