Liputan6.com, Jakarta - Tol Trans Jawa bagian timur telah diresmikan. Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana turut menjajal tol Trans Jawa dari Surabaya, Jawa Timur sampai Jembatan Kalikuto Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Dengan diresmikannya jalur tol yang dilakukan Kamis (20/12), setidaknya ada beberapa fakta cukup menarik. Berikut uraiannya:
Advertisement
Baca Juga
1. Menyambungkan Merak sampai Surabaya
Dengan diresmikannya tol Trans Jawa seksi Jawa Timur, maka artinya jarak antara Merak, Banten hingga Pasuruan, Jawa Timur, panjangnya mencapai 933 km.
"Dari pembukaan jalan tol di Jawa Timur artinya Jakarta-Surabaya sudah tersambung dan bisa dilalui kendaraan hari ini," kata Presiden Jokowi saat peresmian di ruas tol Ngawi-Kertosono.
Menurut Jokowi, dengan dibukanya jalur Trans Jawa, maka hal ini memudahkan pengiriman logistik ke Surabaya dan sebaliknya.
"Kita juga ingin integrasikan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus dengan kawasan wisata yang ada di sekitar tol," jelasnya.
2. Merak-Surabaya Hanya 10 Jam
Dengan keberadaan tol Trans Jawa, maka hal ini juga mampu mempersingkat waktu perjalanan hingga 9-10 jam lamanya. Sebelumnya, jarak yang di dapat jika melakukan perjalanan hingga Surabaya yaitu mencapai 14 jam lamanya.
Hanya saja setiap 3-4 jam mengemudi, ada baiknya disarankan untuk beristirahat. Waktu yang baik beristirahat setidaknya bisa 15 menit lamanya.
Menurut Jokowi saat peresmian tol Trans Jawa, kondisi jalanan cukup mulus, bahkan dirinya sempat tertidur.
Jokowi berpesan, pengguna tol Trans Jawa harus berhati-hati saat berkendara. Kecepatan kendaraan perlu dijaga untuk memastikan keselamatan selama di perjalanan.
"Pesan saya itu saja. Karena kalau terlalu mulus sekali dan kecepatan, sementara 90-100 aja sudah seperti itu (km/jam). Tidak terasa sama sekali. Saya kira mobil pribadi akan berjalan lebih cepat dari itu jadi hati-hati," ujarnya.
Advertisement
3. 61 rest area
Panjangnya jalan tol Trans Jawa tentu dibutuhkan pula rest area. Hal ini untuk memberikan waktu istrirahat bagi para pengemudi.
"Total semua ada 61 rest area yang nanti bisa digunakan masyarakat untuk istirahat. Hanya saja saat ini masih ada 18 rest area yang sedang dibangun," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arriyani.
Yang lebih penting lagi, Desi mengaku dari rest area yang tengah dibangun di Tol Trans Jawa, akan mengutamakan lapak-lapak buat para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di masing-masing wilayah. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk mengutamakan merek lokal.
"Mudik Lebaran tahun besok semua rest area sudah bisa digunakan," tegas Desi.
4. 7 Tol Trans Jawa Terbaru Masih Gratis
Peresmian ke-7 ruas tol di Jawa Tengah dan Timur ini menandai terhubungnya ruas tol Trans Jawa dari Merak hingga Grati.
Adapun jalur Trans Jawa paling baru yang tidak dikenakan biaya atau gratis, antara lain: Pemalang-Batang (segmen SS Pemalang-Pasekaran), sepanjang 33,80 Km
Batang-Semarang (segmen Pasekaran-SS Krapyak), sepanjang 75,00 Km
Semarang - Solo (segmen Salatiga-Kartasura), sepanjang 32,50 Km
Ngawi-Kertosono (segmen Wilangan-Kertosono), sepanjang 39,10 Km
Jombang-Mojokerto (segmen Bandar - Kertosono), sepanjang 0,90 km
Gempol - Pasuruan (segmen Pasuruan - Grati), sepanjang 12,20 Km
Surabaya - Gempol (segmen Porong - kejapanan), sepanjang 6,30 Km.
Advertisement
5. Butuh Banyak Rambu
Karena mampu mempersingkat waktu perjalanan, tol Trans Jawa ini setidaknya bisa saja dilalui pengemudi hingga 100 km/jam. Bahkan, jika nekat dan bander bukan tak mungkin catatan kecepatan melebihi dari yang dihimbau.
Kandati demikian, karena jalanya cukup mulus, maka harus tetap berhati-hati. Selain itu, rambu-rambu dan penerangan juga sangat diperlukan agar keselamatan berkendara para pengemudi tetap terjaga.
Selain itu, dibeberapa titik ruas tol, masih ada jalanan yang dipenuhi pasir atau batu krikil, serta tambalan mengakibatkan jalan bergelombang.
Bahkan Jembatan Kali Kuto menjadi ikon di Ruas Tol Batang-Semarang. sehingga tidak menutup kemungkinan, akan ada pengendara yag ingin mengabadikannya ditepi jalan dekat jembatan tersebut.
6. Tarif Tol Trans Jawa Merek-Surabaya
Dengan resminya ruas Trans Jawa maka banyak harapan dari masyarakat agar mampu mempercepat sampai tujuan tak terkecuali kendaraan pengantar logistik.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna, mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah mengkaji rasionalisasi tarif jalan tol Trans Jawa.
Pengenaan tarif di jalan tol Trans Jawa akan seperti pengaturan tarif yang telah berlaku di ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
"Kita coba lagi sekarang bagaimana kalau tarifnya di-structure, sehingga proporsional dengan jarak tapi ada maksimumnya. Jadi kalau sudah sampai batas tarif maksimum ya jangan naik lagi," kata dia
Dia mengatakan meskipun tol merupakan jalan alternatif, tapi pemerintah tetap mempunyai kepentingan untuk mengatur agar tarif tol dapat dijangkau oleh masyarakat.
"Sehingga walaupun panjangnya 1.150 km (panjang trans Jawa dari Merak- Banyuwangi), tapi bayarnya bukan berarti Rp 1.000 kali 1.150. Ini yang lagi dibicarakan. Sama seperti yang di JORR. 76 km tapi tarifnya Rp 15.000," jelas dia.
Namun, dia menegaskan bahwa kepentingan para operator jalan tol tetap harus diperhatikan demi menjamin kepastian usaha.
"Kita harus jaga (kepastian usaha BUJT). Tidak ada yang bangun kalau tidak ada kepastian pengembalian. Lalu kita harus bisa kepada masyarakat kita ingin agar tarifnya terjangkau. Caranya bagaimana tarif dirasionalisasi," tandasnya.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan, Tol Trans Jawa sudah bisa tersambung sepanjang 901,03 kilometer (Km) dari Merak hingga Gerbang Tol (GT) Grati di Pasuruan pada waktu Natal dan Tahun Baru 2019 (Nataru).
Sehingga total tarif Tol Trans Jawa dari ujung ke ujung yakni Rp 575.000. Tarif ini masih sementara karena ada beberapa ruas yang masih gratis karena fungsional.
Advertisement