Liputan6.com, Jakarta - Penjualan pikap kecil PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Hi-Max tengah mengalami penurunan. Bahkan, produksi mobil yang terkenal sebagai kendaraan pedagang tahu bulat ini sempat dikorbankan demi memenuhi permintaan Daihatsu terios.
Dijelaskan Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADM, pasar untuk Daihatsu Hi-Max ini memang sangat kecil. Terlebih, model ini kalah bersaing dengan pikap yang memiliki daya angkut yang lebih besar, yaitu Gran Max.
"Kecil, di bawah 10 - 20 sebulan. Kenapa bisa timpang dengan Gran Max? Karena Gran Max dan Hi-Max cicilan per bulannya hanya beda Rp 100 sampai Rp 200 ribu, dan orang mending ngambil Gran Max," jelas wanita yang akrab disapa Amel di Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Lanjut Amel, dengan pasar yang sangat kecil, produksi Hi-Max juga tidak dilakukan secara berkala. Artinya, PT ADM hanya memproduksi model tersebut jika memang stok di pasar sudah habis atau berkurang, sehingga tidak ada penumpukan stok di dealer.
"Kita kan bikin kadang-kadang buat enam bulan, nanti tidak bikin lagi, karena dipakai buat line (produksi) yang lain. Nanti kalau stoknya habis, bikin lagi, kan gitu," tegasnya.
Namun, dengan penjualan yang seperti hidup segan mati tak mau, jenama asal Jepang ini tidak menyuntik mati Hi-Max. "Belum, jangan begitu lah. Emang sekarang tidak di-setop, tapi line-nya bisa dipakai buat ya lain, karena waktu itu bisa dipakai untuk Terios, makanya bisa ekspor banyak," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Secara dimensi, Daihatsu Hi-Max punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, tinggi 1.770 mm dengan jarak sumbu roda 1.900 mm. Sementara pada bak, punya panjang 1.935 mm, lebar 1.395 mm, dan tinggi 285 mm.
Menyoal jantung mekanis, 1KR-DE berkubikasi 998 cc, tiga silinder, 12 katup yang menjanjikan tenaga 56 Tk pada 5.000 rpm dan torsi 85 Nm pada 4.000 rpm.
Selain itu, Hi-Max menjanjikan efisiensi bahan bakar berkat penerapan mesin seri 1KR-DE DOHC, atau sama dengan Ayla 1,0 liter.
Advertisement