Liputan6.com, Jakarta - Salah satu cara menghilangkan rasa bosan saat menjadi penumpang mobil adalah membaca buku. Tapi sayangnya cara itu justru menimbulkan masalah baru. Kepala bisa pusing, bahkan perut mual dan ingin muntah.
Nah, sebenarnya kenapa sih baca buku di mobil bisa bikin mabuk? Mengutip laman Daihatsu Indonesia, hal itu disebut karena otak salah memberi respons.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kondisi seperti itu, analoginya, otak seperti orang tua yang mudah cemas saat bayinya sedang belajar merangkak. Cemas bayinya akan jatuh dan terluka.
Jika menurut Anda membaca buku di mobil adalah hal yang bermanfaat dan menyenangkan. Berbanding terbalik dengan otak yang menganggap hal itu sebagai ancaman sehingga otak memberi respons yang salah.
Otak salah memberi respons karena otak tertipu dengan keadaan kamu. Saat kamu berjalan, tubuh kamu bergerak dan berpindah dalam waktu yang sama.
Selanjutnya
Tapi tidak saat membaca di dalam mobil. Tubuh tidak bergerak, tapi kamu terus berpindah. Saraf memberi sinyal bahwa tubuh tidak berpindah, namun sistem keseimbangan tubuhmu jelas mengalami pergolakan seakan-akan diri kamu bergerak.
Saat otak menerima informasi bahwa diri kamu akan teracuni, otak akan memberikan perintah untuk mengeluarkan racun. Hal tersebut yang kemudian membuat kepala pusing dan perut mual.
Untuk mengatasi hal ini, coba konsumsi sesuatu dengan rasa mint. Setidaknya hal itu bisa membantu mengurangi rasa pusing dan mual.
Sumber: Otosia.com
Advertisement
Edan, Buku Ferrari Bekas Seharga Mobil Mewah
Barang berbau merek mobil mewah Ferrari kerap dibanderol mahal. Tak terkecuali bila berstatus bekas. Setidaknya hal itu pula terjadi pada buku Ferrari yang diterbitkan pada 2011 oleh Kraken Opus, dengan judul The Official Ferrari Opus.
Dilansir Carscoops, Senin (13/11/2017), buku yang memiliki tebal 24 inci, 852 halaman, serta berat 80 kg, rencananya akan dijual melalui rumah lelang RM Sotheby, New York, Amerika Serikat.
Buku Ferrari yang diperkirakan dapat dijual dengan mahar di angka US$125 ribu sampai US$ 175 ribu (Rp 1,6 miliar sampai Rp 2,3 miliar) tersebut dibuat sangat ekslusif dan berbeda dengan buku pada umumnya. Bicara harga buku tersebut, tentu sama juga dengan satu mobil mewah di Indonesia.
Ini tak lain karena pengikat dan sampul buku dibuat dari bahan kulit asli ditambah warna khas Ferrari, merah. Serta logo kuda jingkrak yang ditaburi berlian.
Setiap pembelian buku ini akan disimpan di sebuat kotak dengan serat karbon. Selain itu, buku ini telah mendapatkan tanda tangan dari pengemudi Scuderia dan bos Ferrari kala itu, seperti Fernando Alonso, Felipe Massa, dan Luca di Montezemolo.
Buku Ferrari ini disebutkan berisikan cerita panjang mengenai perjalanan mobil berlambang kuda jingkrak dari masa ke masa. Selain itu, ada juga cerita kegiatan Ferrari di ajang balap. Untuk memberikan kesan ekslusif, buku ini hanya dijual satu di setiap negara. Karena itu, dipastikan buku ini jumlahnya kurang dari 200 eksemplar.
Tidak disebutkan, siapa orang yang menjual buku ini. Namun begitu, diperkirakan para pemilik buku Ferrari adalah orang kaya raya. Setidaknya, dia juga telah memiliki minimal dua Ferrari di garasi.