Knalpot Mobil Mengeluarkan Asap Tebal, Coba Cek Bagian Ini

Beragam masalah mulai menyerang mobil yang sudah cukup berumur. Tapi, mobil muda pun berpotensi untuk mengalami berbagai penyakit. Seperti keluar asap pekat dari knalpot, aturannya tak ada asap.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2019, 06:08 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2019, 06:08 WIB
Knalpot berasap
Knalpot terkadang mengeluarkan asap hitam, tanda bensin terlalu banyak terbakar.

Liputan6.com, Jakarta - Beragam masalah mulai menyerang mobil yang sudah cukup berumur. Tapi, mobil muda pun berpotensi untuk mengalami berbagai penyakit. Seperti keluar asap pekat dari knalpot, aturannya tak ada asap.

Menurut Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, ada beberapa penyebab mengapa mobil bisa mengeluarkan asap pekat. Biasanya, itu akan dialami oleh mobil yang sudah berusia lebih dari lima tahun.

"Karena ada beberapa komponen yang sudah harus diganti, terutama yang berhubungan dengan sistem pembuangan tersebut," ujar Suparna.

Penyebab lainnya karena packing atau silinder head mengalami masalah. Termasuk PVC Valve yang berfungsi untuk mengisap uap panas dari mesin ke intake manifold. Jika terjadi kerusakan maka uap oli akan terisap saluran masuk.

Jika Anda mengalami hal demikian, segera bawa mobil ke bengkel resmi. Supaya tahu jika ada komponen lainnya yang juga rusak. Sehingga kerusakan bisa segera ditangani dan tak merembet ke komponen lainnya.

Sumber: Otosia.com

 

Ingat, Knalpot Racing Tak Selalu Dongkrak Performa

Bagi pecinta modifikasi motor, knalpot bisa menjadi salah satu bagian yang kerap diubah. Knalpot standar bawaan pabrik diklaim kurang menunjukkan performa kendaraan.

Lalu, apakah dengan mengganti dengan knalpot racing, performa juga akan meningkat?

Pemilik bengkel Bontot Motor di kawasan Dadap, Ahmad Sayuti, mengatakan knalpot racingberpengaruh pada peningkatan performa jika dapur pacu motor juga diubah.

 

 
 

 

"Knalpot racing pengaruhnya 40 persen untuk lari, dan berlaku pada semua jenis motor 2-tak atau 4-tak. Itu pun didukung dapur pacu atau ruang bakarnya," kata pria yang akrab disapa Bontot kepada Liputan6.com, Minggu (18/3/2018).

Menurutnya, jika mesinnya masih standar, namun menggunakan knalpot racing, pengaruhnya tidak akan berbeda jauh dengan saat menggunakan knalpot standar.

 

 

Selanjutnya

"Ruang bakarnya belum dinaikkan kompresinya, ya beda sedikit ngaruh ke performanya. Kalau mesin sudah dikorek harian atau basahan pengaruhnya sangat besar," kata Bontot.

Menurutnya, ada tiga hal yang mendukung performa kendaraan jika menggunakan knalpot racing.

"Knalpot harus didukung angin, bensin sama udara untuk turbulensi dari pembakarannya," ujarnya.

 

 
 

 

Ia menjelaskan bahwa setiap motor yang mengganti knalpot, jika masih standar, pilot jet harus diganti satu set.

"Tapi kalau mesinnya sudah dikorek (dapur pacunya diolah), pilot jet dan main jet nya dinaikkan, pasti turbulensi ke knalpot lebih respon," ujarnya.

"Intinya, kalau knalpot motor standar diganti knalpotnya jadi racing, perubahan ada tapi gak banyak pengaruhnya kalau mesinnya masih standar," tutup Bontot.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya