Suzuki Ertiga Adopsi Mesin Diesel Terbaru

Suzuki Ertiga di India mengusung mesin baru yakni Diesel 1.5 liter. Jantung mekanis yang juga digunakan oleh Ciaz facelift ini menggantikan mesin sebelumnya, 1.3 liter.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2019, 17:35 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2019, 17:35 WIB
Suzuki Ertiga Diesel
Suzuki Ertiga Diesel

Liputan6.com, Jakarta - Suzuki Ertiga di India mengusung mesin baru yakni Diesel 1.5 liter. Jantung mekanis yang juga digunakan oleh Ciaz facelift ini menggantikan mesin sebelumnya, 1.3 liter.

Tak perlu menunggu lama untuk singgah di Ertiga generasi kedua. Apa yang ditawarkan lebih baik dari mesin Multijet. Terutama soal performa dan efisiensi.

Jadi mesin diesel 1,5-liter yang dipakai, hasil pengembangan Maruti Suzuki sendiri. Tidak lagi mengandalkan mesin milik Fiat Multijet D13A yang dikabarkan sudah berhenti masa edarnya. Kini memakai kode terbaru E15A.

Strukturnya sama seperti mesin diesel 2-silinder di Celerio. Panjang bore tetap 77 mm dengan pengurangan stroke jadi 80,5 mm, tapi kubikasi ditambah ke 1.489 cc. Masih masuk dalam keuntungan pajak kategori di bawah 1.500 cc.

Blok silinder terbuat dari alumunium, lebih ringan dari mesin 1.3 Multijet yang memakai kepala silinder besi. Menurut Maruti, mesin anyar ini mendapat banyak keunggulan, dari blok mesin yang lebih solid, ruang pembakaran didesain ulang, revisi pada katup, intake dan exhaust manifold baru serta dual-mass flywheel.

Rahasia berikutnya, mensetting rasio kompresi lebih rendah. Normal untuk diesel berkisar 17-18:1, tapi di E15A cukup 15,9:1. Ini berakibat pembakaran yang lebih efektif dan halus, sekaligus mengurangi kebisingan.

Efek penting lain membuat suhu pembakaran lebih rendah, sehingga tercipta emisi gas buang lebih bersih. Standar emisi gas buang BS-IV sudah terpenuhi, tapi bisa diupgrade ke taraf selanjutnya, BS-VI.

 

Selanjutnya

Nah, fakta penting soal E15A di Ertiga, tidak lagi menggunakan sistem mild hybrid SHVS, seperti Ertiga diesel yang sempat beredar di Indonesia. Melainkan menggunakan dual-mass flywheel (DMF) dan mengoptimalkan rasio kompresi untuk mengurangi friksi dalam mesin.

Lalu memanfaatkan turbocharger sebagai pendongkrak torsi di putaran rendah. Secara teori, laju mobil lebih minim usaha berat yang berimbas positif pada efisiensi bahan bakar. Selanjutnya, agar tercipta getaran yang lebih halus lagi, digunakanlah engine mounting tipe pendulum.

Mesin baru E15A menghasilkan tenaga 95,15 PS pada putaran 4.000 rpm serta torsi puncak 225 Nm mulai 1.500 sampai 2.500 rpm. Tentu lebih bertenaga dibandingkan mesin D13A yang hanya menawarkan 89 PS pada 4.000 rpm dan torsi 200 Nm pada 1.750 rpm.

Pasangan transmisinya pun naik kelas ke 6-speed, menanggalkan manual 5-speed. Baru satu pilihan transmisi yang dipasarkan, tanpa ada opsi matik.

 

Selanjutnya

Proses pengembangan diesel terbaru Suzuki tergolong lama, karena berada di tengah ketidakpastian masa depan mesin tanpa busi ini. Maklum, di belahan dunia lain, Diesel mulai ditinggalkan.

Pabrikan besar semakin getol menggenjot teknologi hybrid dan elektrik. Bahkan mesin bensin turbo sudah mampu memberi kemampuan yang melebihi Diesel.

Maruti Suzuki masih butuh mesin Diesel untuk pasar India, apalagi mesin Fiat 1.3 Diesel memasuki masa pensiun. Tercatat 30 persen penjualan Maruti Suzuki adalah varian Diesel. Konsumen sana masih menyukai Diesel.

Tanpa adanya varian ini, jelas bakal merugi. Namun, diprediksi angka itu terus menurun mulai tahun depan.

Regulasi BS-VI membutuhkan perangkat baru di mesin untuk menekan emisi gas buang. Akibatnya harga mobil Diesel jadi semakin mahal.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya