Liputan6.com, Jakarta - Salah satu perawatan yang wajib dilakukan pemilik kendaraan bermotor ialah rutin mengganti oli. Terdapat beragam pilihan merek dan tipe, pemilik kendaraan bisa memilih dengan bebas pelumas yang hendak digunakan.
Perbedaan paling terlihat pada pelumas mesin ialah peruntukan untuk kendaraan yang digunakan seperti mobil dan motor. Lalu bisakah oli mobil digunakan pada motor dan apa efeknya?
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir Federal Oil, Senin (5/8/2019), pelumas mobil memang bisa digunakan untuk motor. Namun ada dampak buruk yang harus diterima apabila hal itu terjadi.
Pada dasarnya, pelumas kendaraan bermotor dibuat dalam dua kategori yakni base oil dan aditif. Tingkat kelicinan oli mobil dan motor sangat berbeda, karena kendaraan roda dua menggunakan kopling basah yang membutuhkan pelumas tidak terlalu licin.
Khusus mobil, kopling yang digunakan ialah tipe kering, sehingga tidak terendam oli. Hal berbeda terjadi pada motor, karena kopling yang digunakan ialah tipe basah dan harus terendam oli.
Tak hanya itu, tingkat kelicinan dari oli juga menjadi faktor penentu apakah pelumas sesuai dengan kendaraan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dampak Penggunaan Oli Mobil pada Motor
Jika penggunaan oli mobil untuk motor terpaksa dilakukan, risiko terbesar yang harus dirasakan ialah terjadinya slip kopling. Hasinlya, performa motor akan terganggu.
Meski saat ini sepeda motor sudah memiliki transmisi manual dan otomatis dengan kopling basah serta kering, namun tingkat oil stress pelumas pada motor lebih tinggi karena putaran yang dihasilkan.
Selain itu, sistem pendinginan mesin sepeda motor tidak seperti mobil. Mesin mobil dan motor juga memiliki perbedaan dari sisi kapasitas. Khusus motor, putaran mesin lebih besar karena kapasitasnya kecil sedangkan pada mobil, RPM yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi.
Advertisement