Blue Bird: Harga Jual Kembali Mobil Listrik Dianggap Nol

Tak hanya kendaraan pribadi, transportasi umum seperti taksi juga telah menggunakan mobil listrik saat ini. Menjadi pelopor, Blue Bird Group memiliki dua tipe mobil listrik yang digunakan sebagai armada, yakni BYD e6 A/T dan Tesla Model X 75D A/T.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 27 Agu 2019, 20:02 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 20:02 WIB
Blue Bird Siap Operasikan Taksi Listrik Pertama di Indonesia
Pengemudi mobil Blue Bird BYD e6 A/T tengah mengisi daya listrik di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Perusahaan taksi Blue Bird meluncurkan taksi bertenaga listrik pertama di Indonesia. Rencananya, sebanyak 30 unit taksi listrik Blue Bird akan beroperasi mulai Mei 2019. (Liputan6.com/Angga Yu

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya kendaraan pribadi, transportasi umum seperti taksi juga telah menggunakan mobil listrik saat ini. Menjadi pelopor, Blue Bird Group memiliki dua tipe mobil listrik yang digunakan sebagai armada, yakni BYD e6 A/T dan Tesla Model X 75D A/T.

Mengeluarkan investasi hingga Rp40 miliar, Direktur Pemasaran Blue Bird Group Amelia Nasution mengaku biaya operasional kendaraan listrik per unit lebih murah hingga 35 persen dibandingkan mobil konvensional.

Untuk kendaraan listrik per unit biaya yang harus dikeluarkan Rp46.975.500 setiap tahunnya. Sedangkan mobil konvensional Rp71.722.500 per tahun.

"Memang dari segi operasional, mobil listrik lebih baik. Tetapi harga untuk setiap kendaraan itu mahal sekali," ujar Amelia di Kantor Kadin, Jakarta.

Selain itu, Amelia juga memberikan pemaparan apa saja permasalahan yang harus dihadapi perusahaannya terkait penggunaan mobil listrik sebagai armada taksi.

"Kami selalu melakukan peremajaan untuk armada taksi. Untuk mobil listrik ini harga jual kembali diasumsikan nol," kata Amelia.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Servis Taksi Listrik

Keahlian dan infrastruktur untuk servis dan maintenance juga menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan Blue Bird untuk kendaraan ramah lingkungannya ini.

Tak hanya itu, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) saat ini masih sangat minim tersedia sehingga kinerja kendaraan listrik masih belum bisa berjalan optimal.

"Kami ingin memiliki banyak mobil listrik, tetapi memang dalam tahap ini kami masih melihat bagaimana pengisian baterai karena memang masih belum banyak lokasi charging-nya," ujar Amelia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya