Sambangi IEMS 2019, Anies Janjikan Insentif untuk Pengguna Mobil Listrik

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambangi pameran kendaraan listrik pertama, Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, Kamis (5/9/2019).

oleh Arief Aszhari diperbarui 05 Sep 2019, 20:13 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 20:13 WIB
Anies
Anies sambangi IEMS 2019 (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambangi pameran kendaraan listrik pertama, Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, Kamis (5/9/2019). Dalam kunjungannya tersebut, ia berkeliling melihat berbagai booth peserta gelaran yang dilangsungkan di Balai Kartini, Jakarta Selatan ini.

Saat pertama tiba, Anies Baswedan langsung melihat booth motor listrik nasional, Gesits. Kemudian, mulai berjalan mengelilingi area, mulai dari booth komponen kendaraan listrik, sepeda dan motor listrik, hingga tempat para agen pemegang merek (APM) roda empat yang memajang berbagai kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Setelah puas berkeliling, sang gubernur menyampaikan jika kendaraan listrik merupakan sebuah masa depan, dan sudah harus didorong agar industri ini berkembang pesat di Tanah Air.

"Dari sisi kami, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan insentif-insentif. Kami akan siapkan regulasi lengkapnya," ujar Anies saat memberikan keterangan kepada wartawan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Contoh Dukungan

Anies sambangi IEMS 2019
Anies sambangi IEMS 2019 (Arief/Liputan6.com)

Lanjutnya, sebagai contoh dukungan pengembangan kendaraan listrik ini, saat adanya perluasan ganjil genap itu tidak berlaku bagi kendaraan yang menggunakan listrik. Lalu, saat ini Transjakarta juga sudah mengoperasikan tiga bus listrik.

"Nah kami ke depan, rencananya bus-bus yang baru menggunakan tenaga listrik. Dan nanti, penggantian bus lama secara bertahap menggunakan bus listrik. Jadi kami ingin agar masyarakat lebih banyak lagi menggunakan bus listrik," tegasnya lagi.

Di sisi lain, Anies menegaskan jika suplai produksi kendaraan listrik ini harus berjalan baik, dan dari skalanya harus diperbesar. Lalu dari segi demand, pemerintah bisa menciptakan permintaan dengan membeli kendaraan listrik.

"Tapi dari kemarin saya mengatakan, jika harganya memang comparable atau tidak beda jauh antara mobil listrik dan konvensional. Jika harganya masih mahal, itu pemborosan buat kita," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya