Toyota Calya Facelift Pertahankan Rear Air Circulator, Ini Alasannya

Toyota Calya masih mengandalkan rear air circulator yang bertugas untuk meneruskan udara sejuk AC dari kabin depan ke kabin belakang.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 16 Sep 2019, 15:21 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 15:21 WIB
Toyota Calya
Rear air circulator Toyota Calya (Amal/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM) hari ini resmi meluncurkan Toyota Calya facelift. LCGC 7-seaters andalan pabrikan asal Jepang ini mendapatkan pembaruan pada sektor eksterior, interior, dan fitur-fitur penunjang kenyamanan.

Namun, dari beragam pembaruan tersebut, Toyota Calya masih mengandalkan rear air circulator yang bertugas untuk meneruskan udara sejuk AC dari kabin depan ke kabin belakang.

Apa alasan Toyota tetap mempertahankan sistem rear air circulator? Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM pun angkat bicara. "Hari tes dari kita sendiri suhu di dalam kabin masih acceptable," ungkap Anton saat peluncuran Toyota Calya di Jakarta Selatan, Senin (18/9). 

Menurut Anton jika Toyota Calya menggunakan double blower, maka ada hal lain yang dikorbankan. Hal tersebut adalah konsumsi bahan bakar tak sebaik menggunakan rear air circulator. Toyota sendiri mengklaim konsumsi bahan bakar Calya di atas standar KBH2, yaitu 20 km per liter. 

"Jadi yang dipertahankan dari rear air circulator adalah cooling effect dan mempertahakan fuel consumption yang baik," pungkas Anton.

Harga

Toyota Calya facelift masih mengandalkan mesin 3NR 4-silinder DOHC berteknologi Dual VVT-i. Mesin berkapasitas 1,2 liter ini memuntahkan tenaga puncak 86,7 Tk pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 107,8 Nm pada 4.200 rpm.

New Toyota Calya ditawarkan dalam 4 varian. Berikut harganya dengan status OTR Jakarta:

E Standar non ABS Rp137,4 juta

E Manual Rp140,2 juta

G Manual Rp146,4 juta

G Otomatis Rp 158, 4 juta

Untuk varian E kenaikan harga Rp1,4 juta, sedangkan varian G kenaikan harganya Rp2 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya