Pakai Mobil Matik, Wajib Tahu Cara Kerja Engine Brake

Penggunaan mobil matik semakin tinggi. Terlebih, di perkotaan yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi.

oleh Arief Aszhari diperbarui 03 Okt 2019, 06:04 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 06:04 WIB
Ilustrasi transmisi mobil
Merawat mobil matik sedikit berbeda dengan mobil manual. Seperti apa perawatan mobil matik yang benar?

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan mobil matik semakin tinggi. Terlebih, di perkotaan yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Pasalnya, dengan menggunakan mobil bertransmisi otomatis, pengemudi tidak perlu repot menginjak pedal kopling, hanya tinggal gas dan rem saja saat di jalan.

Namun, banyak pengemudi atau pemilik mobil yang tidak mengetahui, jika mobil dengan transimisi otomatis juga mampu melakukan engine brake, agar upaya untuk menghentikan laju mobil lebih optimal seperti mobil manual.

Dilansir laman resmi Hyundai Indonesia, engine brake merupakan upaya menahan laju mobil dengan memanfaatkan putaran mesin. Apalagi saat mobil tengah angkut beban berat, maka pengereman secara penuh tidak ditanggung oleh rem mobil saja.

Cara melakukan engine brake untuk mobil matik, bisa dilakukan dengan down shift. Untuk transmisi yang mempunyai fitur over drive atau O/D bisa dengan cara menonaktifkan fitur tersebut, guna menurunkan posisi transmisi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pindahkan Transmisi

Pada engine break mobil matik yang tidak mempunyai over drive, bisa langsung menurunkan posisi transmisi dari D ke 3, 2 atau L. Akan tetapi, yang harus diperhatikan bahwa rpm mesin harus dalam keadaan yang pas ketika melakukan down shift.

Tapi jika mobil sudah dilengkapi dengan fitur paddle shift, bisa langsung mengurangi posisi transmisi dengan paddle shift. Kurang lebih, cara kerjanya sama seperti mobil bertransmisi manual.

Fitur ini akan membantu melakukan engine brake pada mobil matik tanpa perlu mengganti tuas persneling. Sedangkan untuk mobil dengan transmisi manual, engine brake bisa dilakukan dengan menurunkan posisi transmisi ke posisi yang lebih rendah. Bisanya, engine brake bisa dilakukan ketika putaran mesin ada di kisaran 3.000 rpm.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya