Liputan6.com, Jakarta - Mobil asal Eropa identik dengan kesan premium, yang tentu berkaitan dengan biaya perawatan nantinya. Namun, Renault Triber diklaim oleh Maxindo Renault Indonesia (MRI) akan memiliki biaya perawatan ala Jepang.
Murahnya biaya mengurus Triber diklaim oleh COO PT MRI, Davy J Tuilan, “Sebenarnya gini kalau untuk perawatan. Kan yang paling penting adalah cost of ownership, saya sudah cek sama direktur after sales saya. Sampai dengan 200 ribu kilometer, cost of ownership-nya benar-benar sebanding sama Calya Sigra. Jadi Misalnya Calya Sigra Rp 20 juta selama 200 ribu kilometer, kami juga segitu. Dari harga spare part dan biaya servis," ujarnya saat dijumpai di Maxindo Renault Pluit, Jakarta (18/11). Ia menambahkan, urusan maintenance, Triber berani diadu dengan Calya Sigra.
Advertisement
Baca Juga
Pemakaian serba terjangkau menjadi kewajiban para pemain di segmen bawah. Mendukung hal ini, PT MRI menyiapkan paket servis bagi LMPV mereka. Selama satu tahun atau 20.000 km (mana tercapai lebih dahulu), konsumen dibebaskan dari biaya jasa dan suku cadang. Komponen gratis yang dimaksud adalah Scheduled Spare Part seperti saringan udara atau oli pada mesin.
Sebagai acuan, biaya perawatan Calya sejauh 50.000 km pertama adalah Rp 2.536.000,-. Di dalamnya termasuk bebas jasa selama 50.000 km. Jika dilanjutkan sampai 100.000 kilometer, total uang keluar untuk perawatan menjadi Rp 7.372.500,-.
Dapur pacu Renault Triber bukanlah sebuah unit spektakuler, hanya tiga silinder 1.000 cc. Kendati begitu, ada rasa nyaman ditawarkan soal handling. Davy mengungkapkan bantingan dan peredaman tidak beda jauh dengan Koleos miliknya. Terkait handling juga diamini oleh Autocar India. Dikatakan sesuai DNA Renault, rasa mengemudi terbilang impresif. Bantingan sedikit kaku tapi suspensi terasa kokoh.
Â
Tahan Banting
Untuk ketahanan, besar harapan Triber dirancang tahan banting karena ditujukan memasuki pasar India. Unit yang kita dapat pun diimpor utuh dari sana tanpa ada penyesuaian spek utama seperti suspensi dan mesin. Langkah ini mungkin dilakukan karena kondisi jalan serta kebutuhan konsumen 7-seater kelas bawah kurang lebih sama.
Itu dia karakteristik yang bisa diharapkan dari pendatang baru LMPV walau masih sebatas klaim. Banderol dimulai dari Rp 133 juta beririsan dengan LCGC. Fitur lengkap perlu ditebus lebih mahal, mencapai Rp 169,9 juta. Kami belum bisa berkata apa-apa soal berkendara, sebab Triber baru mendarat pada pertengahan Desember. Malah untuk opsi transmisi semi otomatis (AMT) baru dikirim sekitar April tahun depan.
Sumber: Oto.com
Advertisement