Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, mobil yang banyak beredar biasanya sudah dilengkapi dengan ban serep. Namun, memang ada beberapa mobil yang sudah dilengkapi ban run flat tyre atau RFT yang bisa tetap digunakan hingga 80 km meskipun dalam kondisi ban kempis.
Tapi, bagi mobil yang masih menggunakan ban serep, juga jarang diperhatikan. Pasalnya, dengan tugasnya yang hanya sebagai pengganti, ban cadangan tersebut jarang mengaspal atau lebih banyak diam di dalam kabin.
Advertisement
Baca Juga
Pertanyaannya, apakah ban serep itu perlu dirawat atau lakukan pengecekan secara berkala?
Dijelaskan Samsudin, Aftersales Support PT Astra International – Peugeot, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kualitas ban serep itu sendiri. Jika kondisi ban serep sudah hampir tipis dan akan digunakan, pastikan posisi pasangnya wajib di belakang.
Hal tersebut untuk menghindari oversteering ketika ban depan mendadak bocor atau pecah di jalan. Selain itu, pastikan mobil saat jalan tidak melebihi kecepatan yang disarankan oleh ban serep.
Sebaliknya, jika ban serep masih dalam kondisi baik. Hal yang perlu dilakukan konsumen untuk menjaga performanya adalah dengan menjaga tekanan angin.
"Jika roda utama menggunakan spesifikasi 32 bar, ban serep bisa diisi angin bertekanan hingga 50 bar. Karena ban lama diam sangat mungkin turun tekanannya. Dan saat difungsikan masih mungkin tekanan ban tidak kurang," ujar Samsudin, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jumat (27/12/2019).
Jangan Gunakan Cairan Pengkilap
Selain itu, pastikan juga kondisi ban cadangan normal saat disimpan. Jangan gunakan cairan pengilap, karena akan memengaruhi kualitas ban yang jarang dipakai.
Usahakan juga jaga kebersihan, dan hindarin zat kimia untuk sekedar kosmetik belaka.
Jika ban serep tersebut kotor, pastikan cukup dilap dengan kain lap yang kering. Karena, jika menggunakan kain lap basah, air bekas lap sangat mungkin mengendap dan bikin karat di pelek ban serep.
Advertisement