Terpaksa Terjang Banjir, Begini Cara Diagnosa Kerusakan Mobil Kesayangan

Banyak pemilik kendaraan yang tidak berani melintasi genangan air, karena beresiko rusak dan butuh biaya besar untuk perbaikan

oleh Arief Aszhari diperbarui 03 Jan 2020, 15:06 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 15:06 WIB
Banjir Rendam Sejumlah Mobil di Kemang
Sejumlah mobil terendam banjir di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan banyak kendaraan terendam air. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir masih menggenangi wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Banyak pemilik kendaraan yang tidak berani melintasi genangan air, karena berisiko rusak dan butuh biaya besar untuk perbaikan.

Dijelaskan Aidil Swastomo, Head of Aftersales Astra Peugeot, bagi kendaraan yang mengalami kerusakan atau masalah setelah melewati genangan atau banjir, bisa dilihat dari diagnosa awal dari seberapa tinggi genangan yang dilewati.

"Lihat kondisi genangan air saat melintas untuk mendiagnosa awal masalah di kendaraan. Sementara untuk mobil yang terendam air banjir, jangan mencoba untuk di-starter," ucap Aidil dalam keterangan resmi kepada Liputan6.com, Jumat (3/1/2020).

Berikut beberapa tips sekaligus diagnosa awal bagi kendaraan yang terpaksa menerjang banjir:

1. Melintas air dengan ketinggian di bawah setengah ban

Kondisinya masih aman dilintasi pada genangan air di jalan. Percikan air masih bisa ditoleransi. Bagian bawah atau kolong mobil menjadi bagian rentan.

Untuk diagnosa awal, peranti yang mesti diperhatikan bagian rem (brake). Rekondisi bagian ini mesti dilakukan agar performa rem tetap prima.

 

Saksikan Juga Video Berikut Ini:


2. Melintasi air dengan ketinggian melebihi satu ban

Kondisi seperti ini sangat rawan untuk mobil melintas di genangan air. Bisa dibilang tidak direkomendasikan untuk tetap melaju di jalan.

Kalaupun tetap memaksa melintas, Anda mesti memperhatikan sejumlah peranti seperti transmisi, oli bercampur air, hingga yang mungkin akan terganggu adalah sistem kelistrikan yang berada di dalam.

Bahkan paling parah, gejala water hammer dapat dialami yang membuat mesin mendadak mati. Jadi pikir kembali untuk memilih cara ini.


3. Terendam Banjir

a. Jangan berusaha menyalakan mesin dengan men-starter, karena bisa merusak sistem kelistrikan mobil kesayangan Anda.

b. Tidak perlu panik, jika masih memungkinkan sebaiknya mencopot konektor kepala aki.

c. Geser posisi tuas persneling ke-N dengan menekan shift lock, untuk memudahkan pergerakan saat dievakuasi

d. Hubungi bengkel resmi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya