Lawan Corona Covid-19, Kemenperin Klaim Produsen Otomotif Siap Produksi Ventilator

Mendukung upaya pemerintah melawan pandemi virus Corona , Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri otomotif di dalam negeri untuk dapat memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 13:00 WIB
20160509- Industri Otomotif Nasional Siap Saingi Thailand-Jakarta-Angga Yuniar
Pekerja merakit komponen mobil di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Jakarta, Senin (9/5). Pemerintah menetapkan industri kendaraan bermotor (KBM) sebagai prioritas untuk membangkitkan industri otomotif Nasional (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mendukung upaya pemerintah melawan pandemi virus Corona Covid-19 , Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri otomotif di dalam negeri untuk dapat memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator. Pasalnya, saat ini sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 membutuhkan banyak ventilator seiring dengan bertambahnya pasien positif virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Cina tersebut.

Dijelaskan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Putu Juli Ardika, hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Perindustrian dan telah meminta pelaku industri otomotif melalui Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) agar beberapa anggotanya dapat memproduksi ventilator.

Bahkan, hingga saat ini dijelaskan sudah ada beberapa industri otomotif yang siap memenuhi permintaan pemerintah tersebut.

"Kami memberikan apresiasi kepada pelaku industri yang menyambut baik terhadap upaya kemanusiaan ini. Semoga produksi ventilator nantinya bisa menjadi solusi untuk mempertahankan kinerja sektor otomotif di tengah kondisi sulit sekarang," tutur Putu dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (6/4/2020).

Lanjut Putu, produsen otomotif tersebut sedang menindaklanjuti kerja sama dengan industri komponen untuk melakukan reverse engineering dalam pengembangan prototipe ventilator.

"Perusahaan itu juga telah mengidentifikasikan ada beberapa tim di lembaga pendidikan dan penelitian yang sedang bekerja mengembangkan ventilator," terangnya.

Sementara itu, dijelaskan Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, dalam upaya mendorong para anggotanya untuk memproduksi ventilator, pihaknya meminta kepada pemerintah dapat menyediakan rekanan kompeten. "Kami membutuhkan pendamping khususnya industri yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pembuatan ventilator," tambahnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Tanggapan AISI

Pendamping tersebut akan membantu mulai dari menjabarkan blueprint terkait teknis pembuatan ventilator, alih teknologi, sampai memodifikasi fasilitas perakitan mobil yang ada saat ini agar dapat digunakan memproduksi ventilator dan menentukan standar bahan baku kepada supplier. Kemudian, partner yang sudah berpengalaman itu menentukan standar bahan baku kepada pemasok, dan para produsen otomotif ini hanya membantu menjahitkannya.

Senada dengan Gaikindo, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) juga siap menunggu arahan pemerintah terkait teknis memproduksi ventilator yang dibutuhkan. "Kami yang membawahi lima merek motor di Tanah Air ini butuh gambaran detail melakukan produksi massal ventilator," tegas Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala.

Sebagai informasi, negara seperti Amerika Serikat dan Inggris sudah mengerahkan kemampuan industri otomotifnya untuk membantu produksi ventilator yang ketersediannya terbatas dalam upaya memenuhi kebutuhan bagi pasien Covid-19. Ventilator dibutuhkan oleh pasien untuk menghindari terjadinya gagal nafas yang diakibatkan virus korona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya