Liputan6.com, Jakarta - Beragam produk suplemen untuk dicampur ke BBM beredar di masyarakat. Modelnya pun beragam, mulai dari tablet hingga cairan yang dicampur ke tangki mobil atau motor.
Meski kini banyak ditawarkan, namun belum ada pengujian yang benar-benar valid mampu mengirit konsumsi BBM dan berkualitas. Hingga kini agen pemegang merek (APM) kendaraan pun belum memberikan rekomendasi suplemen atau alat penghemat BBM.
Advertisement
Salah pehobi motor besar sekaligus pemilik gerai DuniaMotor, Bro Ronald Sinaga atau biasa disapa Bro Ron mencoga melakukan pengujian salah satu tablet yang digembar-gemborkan mampu menghemat BBM hingga 50 persen.
Uji pun dilakukan dengan menggunakan motor Yamaha T-Max 530 beberapa waktu lalu. Motor yang dipakai tes terbilang baru karena baru menempuh jarak 300 km. Dalam pengetesan motor menjelajah Solo-Bali.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengujian Pertama
Pengisian pertama BBM tidak memasukkan tablet penghemat BBM. Kapasitas tangki T-MAX 530 sebanyak 15 liter diisi penuh. Odometer memperlihatkan jarak 495 km, di mana angka adomoter dan pengisian penuh sebagai perwakilan titik nol.
Lalu pada tahap kedua dimasukkan 3 tablet penghemat BBM. Tangki motor diisi penuh. Sebanyak 12,778 liter masuk ke dalam tangki. Odometer di tahap ini menunjukkan 792 km atau ada penambahan jarak sejauh 297 km. Hasil pemakaian BBM adalah 23,24 km/liter.
Pada pengisian ketiga, tangki motor kembambaki diisi 3 tablet dan pengisian BBM penuh, yakni sebanyak 13,61 liter. Odometer mememperlihatkan angka 1.094 km, yang artinya ada penambahan jarak 22,1 km/liter.
"Bahan bakar yang digunakan adalah Pertamax RON 92 dalam tiga kali pengisian. Setiap pengisian bensin dimasukkan 3 tablet penghemat BBM. "Perhitungan dengan membandingkan volume BBM dengan jarak tepuh (km). Volume tangki T-MAX 15 liter, satu tablet untuk 4 liter," kata Bro Ron.
Hasil pengetasan, motor menjadi irit? "Tidak ada penurunan 10 persen, bahkan 5 persen sekalipun. Hasilnya malah berkurang 1,1 km/liter," ungkapnya.
Â
Advertisement
Tergantung Gaya Berkendara
Bro Ron sendiri berharap tes menghasilkan penurunan konsumsi BBM minimal 10 persen dari klaim yang diiklankan sebanyak 50 persen. "Sebenarnya ada harapan penghematan sekitar 10 persen karena ingin berpikir positif bahwa ini adalah produk anak bangsa, mungkin kelak bisa diekspor dan membantu peningkatan penjualan," katanya.
Mengenai efek lain, dari sisi mesin tidak ada masalah. Tidak ada kerusakan atau gejala tidak enak saat motor digeber. "Namun, klaim penurunan 50 persen dalam hal ini tidak terjadi sama sekali. Perusahaan besar di Amrik saja gak berani klaim irit 20 persen. ini malah berani 50 persen," tutupnya.
Irit tidaknya pemakaian BBM, semuanya kembali ke pemilik kendaraan, gaya berkendara dan situasi jalan. Jika pemilik kendaraan rajin melakukan perawatan atau servis, dan cara membawa kendaraan dengan benar dapat pula mengirit pemakaian BBM.
Sumber: Otosia.com