Alasan Penjualan Tentukan Harga Mobil Bekas

Menurut salah seorang pedagang mobil bekas di daerah Jakarta Barat, sekitar 60 persen penjualan mobil bekas didasari keinginan berganti model

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2020, 19:07 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 19:07 WIB
20161006-Mobil Bekas-Jakarta-Angga Yuniar
Sejumlah pengunjung melihat mobil bekas yang dijual di WTC Mangga Dua, Jakarta, Kamis (6/10). Pedagang mobil bekas di lokasi tersebut mengakui alami penurunan penjualan di bulan ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut salah seorang pedagang mobil bekas di daerah Jakarta Barat, sekitar 60 persen penjualan mobil bekas didasari keinginan berganti model atau tahun produksi terbaru. Sedangkan 12 persen mengaku membutuhkan dana mendesak.

Sebanyak 11 persen orang melakukan penjualan lantaran sudah tak lagi membutuhkan mobil. Sedangkan 8 persen mobil bekas dijual dengan alasan sudah terlalu tua, di atas 10 tahun, dan 3 persen sisanya untuk modal bisnis.

Ternyata, alasan penjualan ini juga menentukan harga mobil bekas. Jika pemilik sebelumnya hanya ingin berganti model atau pun sebagai tambahan modal bisnis, banderolnya sebagian besar berada di batas atas pasaran.

Sedangkan ketika mobil bekas dijual untuk dana mendesak, harganya cenderung lebih rendah, bahkan masih bisa ditawar. Untuk mobil-mobil yang sudah tua, terlebih di atas 10 tahun, jelas banderolnya jauh dari harga baru.

Tapi, faktor terbesar dari harga mobil bekas ialah kondisinya. Alangkah baiknya untuk memeriksa lebih dulu rekam jejak servis kendaraan ke bengkel resmi serta pemakaian sebelumnya.

Sumber: Otosia.com

Ini Mobil Lelang yang Paling Dicari Selama Pandemi Corona Covid-19

Menjadi salah satu alternatif mencari kendaraan bekas dengan harga miring, sistem lelang banyak diminati konsumen Tanah Air hingga saat ini.

Meski mengalami penurunan penjualan karena terdampak pandemi Corona Covid-19, penjualan mobil dengan sistem lelang masih bisa berjalan.

Presiden Direktur PT Balai Lelang Serasi (Ibid), Daddy Doxa Manurung menurunnya daya beli masyarakat membuat kendaraan yang banyak dicari saat ini berada di segmen LCGC.

"Sekarang trennya menurun. Mungkin karena memang daya belinya juga menurun. Jadi mobil yang banyak dicari saat ini itu kendaraan di segmen LCGC," kata Daddy kepada Liputan6.com.

 

Pilih Tahun Tua

Walau berada di segmen Low MPV, konsumen yang menginginkan segmen ini juga memilih tahun yang lebih tua karena harga yang ditawarkan lebih terjangkau.

"Kalau untuk Avanza masih ada yang beli juga cuma tahunnya agak tua. Sekarang ini, mobil di bawah Rp100 juta yang paling banyak dicari konsumen. Jadi memang turun," ujar Daddy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya