Pangsa Pasar Suzuki Carry Pikap Alami Kenaikan Selama Pandemi, Kok Bisa?

Pemerintah terus mendorong pergerakan ekonomi di tengah pandemi Covod-19 yang terjadi saat ini. Kendaraan niaga diharapkan mampu berkontribusi positif meski penjualan mobil dan motor mengalami penurunan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 28 Jun 2020, 16:10 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2020, 16:10 WIB
Suzuki Carry Pick Up
Suzuki Carry Pick Up (Suzuki Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus mendorong pergerakan ekonomi di tengah pandemi Covod-19 yang terjadi saat ini. Dari sektor otomotif, kendaraan niaga seperti pikap diharapkan mampu berkontribusi positif meski penjualan mobil dan motor mengalami penurunan.

Melihat hal tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) berupaya memberikan kontribusi terbaik dengan menyediakan Carry pikap bagi para pengusaha.

“Kebutuhan akan mobil niaga ringan seperti New Carry tetap ada meski dalam kondisi pandemi seperti sekarang, terutama dari pengusaha UMKM. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kontribusi Carry pikap terhadap total penjualan nasional," kata Dony Saputra, 4W Marketing Director PT SIS melalui keterangan resminya.

Dony menambahkan, kontribusi Carry pikap dari total penjualan nasional meningkat dari 8 persen di periode Januari hingga Mei 2019 menjadi 10 persen di periode yang sama tahun ini.

Selain memenuhi kebutuhan UMKM, mobil pabrikan Jepang ini juga digunakan sebagai kendaraan distribusi selama pandemi. Hal ini mendorong peningkatan New Carry pikap terhadap total penjualan Suzuki selama lima bulan pertama tahun ini.

Pada periode tersebut, total penjualan ritail Carry pikap mencapai 15.021 unit atau berkontribusi sebesar 50 persen. Kenaikan juga terjadi pada pangsa pasar.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kenaikan Pangsa Pasar

Selama Januari hingga Mei, mobil ini berhasil mengalami kenaikan pangsa pasar dari 54,5 persen di tahun 2019 menjadi 59,4 persen di tahun 2020.

“Dengan market share Suzuki yang positif, kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang telah memilih produk Suzuki selama 50 tahun di Indonesia. Raihan ini membangun optimisme kami untuk terus berupaya menggerakkan kembali perekonomian Indonesia,” ujar Donny.

Penjualan Melandai, Ekspor CBU Suzuki Justru Tumbuh Saat Pandemi

Penjualan mobil di Indonesia sedang mengalami kondisi yang tidak menyenangkan. Hal tersebut, karena pandemi virus Corona atau Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir di Tanah Air.

Namun, di tengah penjualan mobil yang melandai tahun ini, ekspor completely built up (CBU) PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) justru tumbuh.

Selama Januari hingga Mei 2020, pertumbuhan ekspor mobil CBU Suzuki lebih tinggi 22 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini membuat ekspor Suzuki secara keseluruhan tumbuh di saat neraca ekspor industri otomotif turun.

Dijelaskan Aris Yuliyantoro, Assistant Dept. Head Production Planning Control PT SIM, sebetulnya pabrikan berlambang huruf S ini optimistis pertumbuhan ekspor mobil CBU Januari-Mei bisa lebih tinggi dari 22 persen.

"Tapi mengingat saat ini kita dihadapkan pada pandemi Covid-19 dan penurunan produktivitas dari berbagai sektor, angka itu adalah sebuah pencapaian positif," terang Aris Yuliyantoro, Assistant Dept. Head Production Planning Control PT SIM, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jumat (19/6/2020).

Selama periode Januari sampai Mei 2020, primadona ekspor CBU masih didominasi all new Ertiga yang menjadi kontributor terbesar, yaitu sebanyak 7.880 unit.

Peningkatan ekspor juga didukung oleh kontribusi new Suzuki Carry sebanyak 3.339 unit. Tak hanya itu, XL7 yang diluncurkan sebagai lini produk baru pada Februari lalu, turut mendorong ekspor Suzuki dengan kontribusi sebanyak 2.169 unit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya