Karyawan Terinfeksi Corona Covid-19, Pabrik Bajaj Diminta Setop Beroperasi

Bisnis Bajaj Auto tidak hanya terdampak pandemi Corona Virus. Karyawannya pun ada yang terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2020, 18:08 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2020, 18:08 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis Bajaj Auto tidak hanya terdampak pandemi Corona Virus. Karyawannya pun ada yang terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina.

Serikat pekerja di Bajaj Auto pun meminta manajemen perusahaan untuk menutup pabrik. Mereka khawatir penyebaran Covid-19 makin meluas. Sebab, para buruh diharuskan bekerja dalam jarak dekat.

Fasilitas Waluj di Aurangabad, India memiliki lebih dari 8.100 karyawan dan sejauh ini ada 140 karyawan positif terpapar virus corona dan dua orang meninggal.

"Kami menerima informasi dari manajemen pada Minggu sore bahwa para pekerja di distrik Waluj harus tinggal di rumah pada Senin, dan kembali pada Selasa untuk mendapatkan tes Covid," kata Thengade Bajirao, Presiden Serikat Pekerja Bajaj Auto dilansir dari ETAuto pada Senin (29/6).

Sementara salah satu pekerja mengatakan kalau yang terjadi saat ini adalah situasi berisiko tinggi. Dirinya menginginkan manajemen mempertimbangkan menutup pabrik selama dua minggu ke depan untuk keselamatan semua orang.

"Meskipun terus menjaga jarak, kami terikat untuk menyentuh permukaan yang sama secara berkala. Maka itu kami ingin pabrik tutup sementara," katanya.

Pada hari Jumat (26/6), perusahaan mengeluarkan pernyataan, "Insiden ini cukup mengkhawatirkan. Saat ini ada 140 kasus Covid, itu berarti kurang dari 2 persen dari kekuatan kami. Kedua orang yang meninggal itu sebelumnya menderita hipertensi dan diabetes. Operasi berlanjut secara normal dengan semua tindakan keselamatan yang diperlukan dan menutup bukan pilihan."

Sejak pernyataan itu keluar, pabrik hanya ditutup selama dua hari. Untuk Sabtu, pabrik mulai dibersihkan dan membuat sanitasi secara berkala, Minggu libur seperti biasa. Namun itu hanya pabrik roda tiga saja yang disterilkan, sementara pembuatan sepeda motor terus beroperasi.

 

Sulit Bertahan

Rajiv Bajaj, Managing Director Bajaj Auto mengatakan bahwa perusahaan tidak dapat bertahan dengan menghentikan operasi dan membayar gaji kepada orang-orang yang duduk di rumah.

"Jadi jika ingin benar-benar aman dan hanya duduk di rumah sampai vaksin datang, dipersilakan untuk duduk di rumah. Tetapi tolong dipahami, kalau kita duduk di rumah selama satu atau dua tahun, tidak ada perusahaan di dunia yang dapat terus membayar upah karyawan. Kami harus menerapkan no work no pay," katanya.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa perusahaan telah memiliki komunikasi terbuka dengan orang-orangnya di Aurangabad. "Setiap kehidupan sangat berharga, tetapi Anda juga harus memberi tahu kami apa solusinya?," katanya.

Selain itu, laporan juga menunjukkan bahwa masyarakat sekitar pabrik mengeluarkan resolusi mencegah warganya untuk tidak bekerja di kawasan industri MIDC Waluj. Mereka beranggapan peningkatan jumlah kasus Covid berawal dari pekerja pabrik Bajaj Auto.

 

Sudah Menerapkan Protokol Kesehatan

Bajaj Auto mengatakan kasus pertama di pabriknya muncul pada 6 Juni. Sejak itu, pembuat sepeda motor dan roda tiga telah mengambil langkah-langkah untuk pengujian kesehatan, pelacakan kontak dan sanitasi sesuai protokol.

Selain itu perusahaan juga telah menyusun protokol kebersihan dan pemeriksaan kesehatan terperinci untuk pabrik-pabriknya. Dan hal ini sudah disetujui oleh pihak berwenang dan dipantau oleh staf kesehatan dan keamanan in-house.

Saat ini Bajaj memiliki tiga pabrik di India. Fasilitas Waluj memproduksi sepeda motor entry-level seperti Discover, Platina, CT 100, Boxer dan kendaraan roda tiga.

Sumber: Oto.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya