Liputan6.com, Jakarta - Hyundai baru-baru ini memperkenalkan sistem transmisi terbaru mereka. Secara singkat, ini merupakan transmisi manual namun tanpa pedal kopling.
Namanya sama seperti iMT (Intelligent Manual Transmission) Kia yang diperkenalkan beberapa waktu lalu. Tapi teknis punya Hyundai berbeda. Pedal kopling hilang, walau perpindahan gigi tetap lewat tuas seperti manual biasa.
Seketika langsung teringat metode sama milik Wuling Confero ACT. Ya, teknologi serupa hasil perkawinan girboks matik dan manual. Bahasa awamnya transmisi semi-otomatis.
Advertisement
Model pertama yang bakal memakainya adalah Hyundai Venue khusus domestik India. Bakal dikenalkan bersama trim bermesin 1,0-liter turbo direct-injection bertenaga 120 hp.
Baca Juga
Klaim Hyundai, Teknologi ini akan menjadi yang pertama di industri otomotif sana. Saudara satu atapnya, Kia, segera menyusul juga melalui Sonet.
Apa Itu IMT?
Prinsip kerjanya sama persis seperti Confero ACT. Bila melihat kokpit, identik mobil transmisi manual biasa. Namun melongok kolong area pedal, cuma ada dua. Pedal gas dan rem saja, seperti transmisi otomatis.
Inilah yang dinamakan 'two-pedal, clutch-less system' atau hibrida manual-matik. Ada sistem yang mengaktifkan kopling, tapi perpindahan gigi tetap harus dilakukan pengemudi.
Hyundai menyebut teknologi itu sebagai 'intention sensor.' Ada sensor di tuas transmisi yang bertugas menyampaikan pesan ke Transmission Control Unit (TCU), kalau pengemudi mau berpindah rasio gigi.
Kemudian TCU mengirim sinyal ke aktuator hidrolik untuk menyambung dan melepas pelat kopling ketika berpindah gear.
Keuntungannya tentu kaki kiri terbebas dari kelelahan menginjak kopling. Terutama saat kemacetan akan terasa sekali. Sensasi transmisi manual masih ada, selain performa dan efisiensi bahan bakar terjaga.
Dikatakan lebih baik dibanding matik konvensional torque converter. Konstruksi girboks pun layaknya manual biasa. Perawatan semestinya sama. Hanya ditambahkan modul TCU dan aktuator penggerak kopling yang harus diperhatikan.
Venue iMT bukan menggantikan pilihan transmisi manual 6-speed dan DCT 7-speed yang sudah ada. Nantinya jadi opsi baru dengan harga berada di tengah-tengah. Kemunculan versi iMT di Venue menyalip rencana saudara satu platformnya, Kia Sonet iMT.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bedanya dengan Cluth-by-Wire Kia?
Perkenalan keduanya tak berlangsung lama. Kami pikir iMT Hyundai sama seperti iMT Kia yang dikenalkan untuk model hybrid. Penamaan boleh serupa, tapi teknisnya lain. Di iMT Kia itu, masih ada pedal kopling tapi tak lagi terhubung pakai kabel.
Kinerjanya lewat campuran elektronik dan mekanikal. Bertujuan menghasilkan efisiensi lebih baik, terlebih sebagai penyalur daya powertrain mild hybrid 48V.
Transmisi iMT bersinergi langsung dengan motor starter MHSG (Mild-Hybrid Starter Generator). Memungkinkan mesin mati lebih dulu ketimbang sistem idle start-stop otomatis umumnya. Alhasil mampu menambah keiritan bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang hingga 3 persen.
Cara mengoperasikannya tak berbeda dengan menyetir mobil manual. iMT akan beroperasi secara sistematis mendeteksi kondisi tertentu, untuk mengirimkan sinyal agar mesin mati dan transmisi melepas hubungan pelat kopling.
Ketika mesin mati, mobil akan terus meluncur. Seketika pedal akselerator diinjak, MHSG segera menyalakan mesin di posisi gigi apa saja.
Advertisement
Persamaan dengan Wuling Confero ACT?
Teknologi iMT Kia tadi memang terdengar lebih kompleks. Secara sistem jua berbeda dari iMT Hyundai dan Kia di India. Garis besarnya sama seperti ACT (Automated Clutch Transmission) Confero yang sudah pernah kami rasakan.
Struktur transmisi utama adalah manual dengan 6 tingkat percepatan. Layaknya AMT (Automated Manual Transmission), ada aktuator hidrolis untuk menggerakkan kopling tanpa perlu injakan pedal. Metodenya mirip AMT, minus modul pemindah gigi otomatis.
Wuling memakai teknologi E-Clutch buatan Schaeffler. Ada sensor di tuas transmisi yang membaca saat tangan pengemudi menyentuhnya. Seketika kopling aktif untuk proses shifting dan gigi bisa berpindah.
Komponen lebih sederhana juga diklaim lebih murah dalam hal perawatan. Seperti mobil manual saja, mengganti kampas kopling dan oli transmisi.
Sumber: Oto.com