Bingung Pilih Pelumas Mesin yang Tepat, Ini Tipsnya

Pelumas memiliki peran penting dalam menunjang kinerja mesin. Pelumas bertugas sebagai pelindung antar komponen yang bergesekan sehingga mesin bisa terus bekerja secara optimal.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 25 Jul 2020, 17:02 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2020, 17:02 WIB
Ganti Oli Mobil
Ilustrasi Foto Ganti Oli Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pelumas memiliki peran penting dalam menunjang kinerja mesin. Pelumas bertugas sebagai pelindung antar komponen yang bergesekan sehingga mesin bisa terus bekerja secara optimal.

Lalu pelumas seperti apa yang cocok untuk mobil-mobil yang dipasarkan di Indonesia?

"Kalau bicara oli apa yang cocok, kita kembalikan lagi kepada persyaratan dari pabrikan itu sendiri. Jadi kalau perlu kita cek bersama, bisa dilihat dari buku manual dianjurkannya pakai olinya apa," terang Fathona Shorea Nawawi Product Development Specialist Automotive Gear Oil PT Pertamina Lubricants dalam diskusi virtual Forwot bersama Pertamina Lubricants, Jumat (24/7).

Menurut Fathona, yang paling penting saat memilih pelumas adalah dilihat dari SAE-nya atau viscosity grade-nya. "Jadi kalau di manual book disebutkan harus menggunakan oli 5W-30 atau 10W-40 usahakan itu diikuti dulu," katanya.

"Kenapa kita harus ikuti SAE-nya karena viscocity grade ini biasanya merespon terhadap kondisi dari engine terutama dari clearance-nya engine. Seberapa rapat ruang-ruang di mesin. Kalau ruangnya semakin rapat dia akan minta viskositas lebih rendah seperti 0W-20 atau 5W-30," Fathona menambahkan.

Lebih lanjut Fathona menyebutkan, langkah selanjutnya dalam memilih pelumas adalah menyesuaikan dengan kondisi kantong.

"Budget ini berkaitan dengan performa. Semakin tinggi grade-nya semakin mahal harganya tentu dia akan memberikan performa yang jauh lebih baik," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Oli Bekas Masuk Kategori Berbahaya, Jangan Dibuang Sembarangan

Jika malas datang ke bengkel untuk mengganti oli mesin, Anda bisa melakukannya sendiri di rumah. Namun setelah selesai ganti pelumas, sisa oli bekasnya jangan dibuang sembarangan.

Sinung Wikantoro selaku Coordinator of Product Development Specialist PT Pertamina Lubricants menyebut, oli bekas masuk dalam ketegori B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun.

"Jadi tidak boleh dibuang (sembarangan) ke lingkungan," katanya dalam diskusi virtual Forwot bersama Pertamina Lubricants, Jumat (24/7/2020).

Dirinya menyampaikan, oli bekas bisa dimanfaatkan untuk banyak hal jika volumenya tidak terlalu banyak.

"Bisa dimanfaatkan sebagai fungsi oli itu sendiri, buat melumasi rantai, pagar pintu, gergaji mesin, melumasi paku supaya tidak karatan. Banyak sekali aplikasi pelumasan yang bisa dimanfaatkan," ujarnya.

 Lebih lanjut Sinung menyampaikan, umumnya ada pihak-pihak yang mengambil oli bekas ke bengkel-bengkel.

"Biasanya ada pengusaha-pengusaha yang punya izin operasional untuk pengumpulan B3, itu ada izin khusus dari pemerintah. Dan biasanya mereka ambil oli bekas ke bengkel-bengkel," jelasnya.

 

Oli Bekas Diolah Kembali

Oli-oli bekas yang dikumpulkan nantinya bisa dimanfaatkan untuk banyak hal salah satunya diolah kembali hingga menjadi oli baru.

"Oli bekas itu nanti biasanya digunakan lagi sebagai bahan bakar atau bisa recycle lagi jadi oli kembali. Ada perusahaan oli tertentu yang bisa mengakomodir recycle dari oli bekas, tapi kami tidak bermain di situ karena kami punya sumber fresh oil dari kilang," tutur Sinung.

"Nah kalau misal kita ganti oli sendiri di rumah, sebaiknya oli bekasnya kita titip saja ke bengkel, itu merupakan bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya