Liputan6.com, Jakarta Berkembanganya fitur pada kendaraan membuat teknologi anti maling semakin canggih, salah satu yang banyak digunakan ialah sistem alarm dan Immobilizer.
Lalu apa sebenarnya Immobilizer? Seperti dilansir Hyundai Indonesia, sistem ini terdiri dari transponder kecil di kunci kontak dan perangkat elektronik di dalam kendaraan. Dengan sistem Immobilizer, kunci kontak yang mengubahnya ke posisi on akan diperiksa untuk memverifikasi apakah kunci kontak tersebut valid.
Advertisement
Baca Juga
Jika kode microchip yang terdapat pada kunci sama dengan kode komputer mesin, maka mesin akan menyala. Namun, jika kunci yang ditentukan tidak valid, mesin tidak akan menyala.
Apabila memaksa memutar kontak ataupun memainkan kabel (hotwire), sistem akan mengerti untuk kemudian tidak akan menyalakan mobil.
Selain mencegah mesin menyala, komputer juga membatalkan sistem pengapian (ignition) ataupun pasokan bahan bakar untuk aktif. Meski demikian, metode setiap kendaraan berbeda-beda meski prinsip yang digunakan serupa.
Terus berinovasi, sistem Immobilizer seringkali menggunakan sistem enkripsi dan rolling untuk meminimalisir kode dibuat ulang mengikuti sistem komputer. Berkat sistem ini, tingkat pencurian mobil berkurang sekitar 40 hingga 60 persen.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyebab Lain Mobil Tak Bisa Menyala
Selain itu, sistem yang mungkin membuat kunci tak dikenali dan kendaraan tak mau hidup mesin sudah menggunakan kunci yang sesuai ialah terdapat Immobilizer atau objek logam lainnya, seperti gantungan kunci berada di sekitar mobil.
Mesin biasanya tidak hidup karena logam dapat mengganggu sinyal transponder dari pemancaran secara normal. Jika sistem berulang kali tidak mengenali pengkodean kunci, disarankan agar menghubungi dealer resmi.
Advertisement
Jangan Tambahkan Alat
Jangan pernah mencoba mengubah atau menambah perangkat lain ke dalam sistem. Sebab, masalah listrik dapat terjadi dan menyebabkan kendaraan tidak dapat dioperasikan.