Di Masa Pandemi, Orang Lebih Pilih Mobil Pribadi ketimbang Transportasi Umum

Pandemi Corona Covid-19 menyebabkan pergeseran kebiasaan, di mana masyarakat kini lebih memilih mobil pribadi ketimbang transportasi umum. Apa benar demikian?

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Agu 2020, 20:35 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 20:35 WIB
Ilustrasi Chinatown, New York City (unsplash)
Ilustrasi Chinatown, New York City (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian menunjukan, pandemi Corona Covid-19 menyebabkan pergeseran kebiasaan masyarakat yang lebih memilih mobil pribadi ketimbang transportasi umum ketika handak bepergian di Amerika Serikat.

Melansir Carscoops, dalam studi yang dilakukan oleh Cars.com awal bulan ini, dengan melibatkan 3.064 responden ditemukan bahwa lebih dari sepertiga orang di Negeri Paman Sam yang bekerja dari rumah, dan ketika kembali ke kantor, tidak akan menggunakan transportasi umum.

Studi tersebut juga menunjukan, bahwa 43 persen orang Amerika Serikat tidak percaya pada sesama penumpang di transportasi umum mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, sebanyak 57 persen sisanya masih cukup mempercayai penumpang lain.

Selain itu, sebanyak 35 persen orang berencana untuk bepergian lebih sedikit dibanding biasanya, bahkan setelah kembali bekerja.

Studi tersebut juga mengungkapkan, 62 persen pekerja lebih memilih kendaraan pribadi dibanding transportasi umum.

Beli mobil karena pandemi

Tidak kurang dari 21 persen responden juga telah membeli mobil dalam enam ulan terakhir, dengan 57 persen mengatakan karena pandemi.

Tidak hanya itu, sebanyak 65 persen pengendara bus berhenti atau jarang berkendara, 60 persen pengendara kereta bawah tanah atau komuter berhenti atau jarang berkendara.

"Karena banyak tenaga kerja kantor Amerika Serikat yang terus bekerja dari jarak jauh, ada perubahan besar dalam perilaku perjalanan, yang kemungkinan akan berdampak lama setelah kami kembali ke kantor," jelas asisten editor pelaksana Cars.com, Matt Schmitz.

Para pekerja menghemat hingga satu jam atau lebih sehari dengan tidak bepergian, dan menemukan nilai yang signifikan dalam pemberian waktu yang baru ditemukan ini.

"Dan ketika mereka akhirnya kembali ke kantor, itu tidak akan melalui angkutan massal. Kendaraan pribadi akan mendominasi perjalanan kerja karena ketidakpercayaan pada transportasi umum dan berbagi tumpangan terus berlanjut," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya