Liputan6.com, Jakarta - Permintaan mobil yang terus menurun selama masa pandemi Corona Covid-19 mengharuskan pabrikan roda empat mengencangkan ikat pinggang. Banyak jenama dari berbagai negara harus melakukan pemangkasan pekerja, termasuk Mini.
Melansir Carscoops, dari total 4.000 pekerja di pabrik Mini BMW, di Oxford, inggris, sebanyak 400 karyawan dari 950 karyawan staf agen akan diberhentikan.
Advertisement
Baca Juga
Produksi di pabrik Mini sendiri harus dihentikan pada Maret lalu karena pandemi, dengan pekerjaan dilanjutkan dua bulan kemudian. Namun, Mini mengalami penurunan permintaan dan akhirnya harus mengurangi jumlah shift.
Terpaksa, pabrik Mini akan beralih dari pola tiga shift menjadi hanya dua shift pada pertengahan Oktober mendatang, sambil tetap mengikuti siklus lima hari kerja.
Sementara karyawan yang akan terpengaruh terkait perubahan tersebut, akan diinformasikan pada pertengahan bulan depan.
"Seperti pabrikan otomotif lainnya, perkiraan volume kami untuk 2020 harus berubah. Karena itu, kami telah membuat keputusan sulit untuk menyesuaikan pola shift kami di pabrik perakitan Oxford, mulai Oktober," jelas Eksekutif HR, Bob Shankly.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Fleksibilitas Produksi
Lanjutnya, dengan penyesuaian produksi tersebut, akan memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan Mini dalam jangka pendek hingga menengah, sesuai dengan perkembangan pasar global. Keputusan tersebut, juga telah dibuat setelah berdiskusi dengan perwakilan serikat pekerja, dan pastinya akan berdampak pada karyawan.
"Kami telah berusaha untuk melindungi pekerjaan sebanyak yang kami bisa, sambil mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas bisnis kami dalam menghadapi periode kondisi pasar yang bergejolak dan tidak dapat diprediksi saat ini," pungkas Bob Shankly.
Sebagai infoormasi, pabrik Oxford sendiri memproduksi tidak kurang dari 222.340 unit model Mini pada tahun lalu, dan telah beroperasi sejak 1913.
Advertisement