Pemulihan Penjualan Mobil Selama Pandemi Butuh 2 Tahun Lebih

Seorang pakar industri otomotif menyatakan, butuh setidaknya dua tahun bagi produsen mobil di Amerika Serikat (AS) untuk memulihkan angka penjualan dan produksi seperti sebelum pandemi virus Corona Covid-19

oleh Arief Aszhari diperbarui 07 Sep 2020, 18:38 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2020, 18:38 WIB
Tutup Pabrik Bekasi, GM Akui Salah Strategi di Indonesia
Chevrolet Spin yang diharapkan GM bisa bersaing dengan Avanza cs nyatanya tak bertaji.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pakar industri otomotif menyatakan, setidaknya butuh dua tahun bagi produsen mobil di Amerika Serikat (AS) untuk memulihkan angka penjualan dan produksi seperti sebelum pandemi virus Corona Covid-19.

Presiden dan Kepala Eksekutif Pusat Penelitian Otomotif, Carla Bailo percaya bahwa dalam menanggapi kekurangan staf dan penurunan permintaan, industri kendaraan roda empat perlu beradaptasi dan bekerja lebih kolaboratif di masa depan, jika penjualan ingin kembali ke tingkat sebelum pandemi.

"Semua orang memperkirakan tahun ini sekitar 13 juta unit (kendaraan terjual), sebelum Covid-19 kami sekitar 17 juta unit," kata Bailo kepada The Detroit Free Press, seperti disitat Carscoops, Senin (7/9/2020).

"Kami berharap ini akan memakan waktu dua tahun lagi, tetapi itu didasarkan pada pemulihan yang baik dan pemulihan yang berkelanjutan sepanjang tahun ini. Jika kami mendapatkan pukulan lagi di musim gugur, kami harus menyesuaikan angka tersebut. Jadi sekitar dua tahun lagi untuk kembali ke tempat kami dulu," tambahnya.

Saat berbicara dengan sejumlah produsen di Michigan dan otoritas industri saat memberi pengarahan kepada anggota parlemen tentang dampak pandemi pada industri otomotif.

Pembicara setuju, bahwa industri membantu menyelamatkan nyawa dengan memproduksi ventilator dan alat pelindung diri di puncak pandemi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Penutupan pabrik

Menurut Direktur Hubungan Pemerintah Negara bagian General Motors (GM), Brian O'Connell, dampak penutupan pabrik pada awal tahun akan berpengaruh terhadap apapun gangguan yang bakal terjadi di industri otomotif Negeri Paman Sam.

"Penghentian tersebut berdampak besar di industri kami dan perusahaan kami. Dan kami tidak mampu melakukan penutupan, dan kami tidak bisa melakukan penutupan seminggu," tegasnya.

Penjualan keseluruhan di seluruh industri turun sekitar 25 persen, dan juga terdapat 20.000 lebih sedikit pekerjaan di sektor otomotif dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu.

Perusahaan seperti GM, Ford, dan FCA mengikuti pengujian ketat dan protokol karantina untuk karyawan yang sakit atau yang telah melakukan kontak dengan pasien Covid-19.

Meskipun ini merupakan kebutuhan, Bailo mengakui bahwa mempertahankan pekerja di lini produksi merupakan tantangan saat ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya