Power Steering Hidrolik Vs Elektrik, Mana yang Lebih Baik?

Memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, berkendara di wilayah perkotaan membutuhkan energi ekstra karena durasi yang harus ditempuh lebih lama.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 01 Okt 2020, 10:02 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 10:02 WIB
Berkendara atau menyetir mobil ilustrasi (iStockphoto)
Berkendara atau menyetir mobil ilustrasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, berkendara di wilayah perkotaan membutuhkan energi ekstra karena durasi yang harus ditempuh lebih lama.

Selain itu, manuver juga harus dilakukan pengendara, bahkan saat berhenti, salah satunya menuju tempat parkir atau belok di perempatan yang padat.

Hal ini tentu sangat melelahkan, jika mobil tidak dilengkapi power steering. Karena itu, saat ini hampir seluruh kendaraan yang dijual telah dilengkapi fitur penunjang yang tersebut.

Secara umum, terdapat dua sistem power steering yang sering digunakan, yakni hidrolik dan elektrik. Hidrolik merupakan sistem paling umum dan menjadi yang pertama digunakan.

Sementara, power steering elektrik baru digunakan beberapa tahun belakangan. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas sistem power steering lebih lengkap, seperti dilansir Hyundai Indonesia.

Khusus power steering hidrolik, terdapat sebuah jalur bertekanan untuk meringankan roda kemudi. Komponen umumnya terdiri dari sabuk, katup, silinder, tabung reservoir, dan rak kemudi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cara Kerja hidrolik

Cara kerjanya berdasarkan prinsip tekanan cairan. Ketika roda kemudi dibelokkan, maka sistem akan mengambil cairan dari tabung reservoir menuju rak kemudi. Pada rak kemudi, terdapat katup dan silinder yang terhubung ke tabung reservoir dan sistem hidrolik.

Ketika katup terbuka, maka cairan hidrolik akan mengalir ke katup tersebut dan mendorong rak kemudi ke arah yang dituju. Dengan begitu, setir akan menjadi lebih ringan secara linear.

Ingat, mobil dengan sistem hidrolik sebaiknya tidak diparkirkan dengan setir dalam keadaan miring. Hal ini akan memberi beban berlebih pada sistem di satu sisi yang akan menyebabkan kebocoran dalam jangka panjang.

 

Power Steering Electric

Sementara itu, sistem terbaru yakni electric power steering atau sering dikenal dengan EPS bekerja dengan sistem yang lebih sederhana karena elektrifikasi.

Pada sistem ini, tidak ada sistem sabuk dan hidrolik yang terkadang cukup merepotkan. Ada beberapa tipe EPS dalam mobil, namun prinsipnya sama, ada sensor yang mendeteksi arah putaran setir dan motor sehingga setir akan lebih ringan.

EPS dipilih menjadi alternatif terbaru karena minim perawatan. Selain itu, EPS juga meringankan beban mesin karena mesin tidak perlu memberikan tekanan hidrolis yang cukup membebani.

Efisiensi mesin pun bertambah karena sistem EPS tidak membebani mesin. Pada EPS juga, mobil juga bisa diparkirkan dengan setir masih berbelok. Hal ini dikarenakan tidak ada daya listrik yang mengisi motor listrik dari EPS.

Infografis Masker Dicari, Masker Ditimbun

Infografis Masker Dicari, Masker Ditimbun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Masker Dicari, Masker Ditimbun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya