Liputan6.com, Jakarta - Yamaha Motor Corporation USA melakukan kampanye recall atau penarikan untuk perbaikan pada beberapa produknya. Diperkirakan, 50 persen dari 31.000 unit yang terkena dampak recall.
Penarikan ini dilakukan gara-gara reflektor belakang (mata kucing) tidak sesuai dengan standar keselamatan di negeri Paman Sam.
Menurut dokumen yang diterbitkan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), ada 15 ribuan unit terkena dampak recall. Produk yang terpengaruh oleh penarikan ini diproduksi antara 2 Maret 2015 hingga 30 Maret 2020.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya satu model melainkan tiga. Ada Yamaha YZF-R3 2015-2020, XMax 2018-2020 dan MT-03 2020. Semuanya merupakan produk buatan Yamaha Indonesia.
Dalam laporannya, bahwa komponen reflektor belakang dari beberapa model tidak memenuhi standar keselamatan. Disebut komponen itu masuk dalam kategori cacat karena memiliki permukaan yang tidak rata sehingga menyebabkan kondensasi atau pengembunan.
Masalah itu lantaran cetakan yang tidak tepat saat proses produksi. Efeknya, pantulan cahaya dapat tersebar dan tidak fokus. Hal tersebut tidak sesuai dengan standar keselamatan (standardisasi untuk reflektor belakang) di Amerika Serikat.
Dalam kasus yang paling ekstrem, kurangnya pencahayaan yang tepat dengan jarak pandang terbatas dapat menyebabkan kecelakaan.
Untuk mengatasi masalah yang terjadi, Yamaha bakal mengganti semua reflektor belakang yang cacat produksi dengan komponen lebih bagus.
Namun sejauh ini belum ada kabar mengenai kecelakaan yang terjadi akibat mata kucing belakang motor yang cacat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menghubungi Konsumen
Langkah selanjutnya, pihak Yamaha bakal menghubungi para pemilik kendaraan yang terkena dampak melalui surat antara 16 dan 19 Oktober 2020. Para pelanggan diundang untuk membuat janji dengan diler Yamaha terdekat dan kemudian mengganti reflektor yang bermasalah secara gratis.
Hal serupa juga terjadi di Jepang bulan lalu. Sedikitnya ada 78.230 unit sepeda motor buatan Indonesia yang direcall. Penarikan kembali dan perbaikan gratis itu telah dilaporkan kepada Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism) Jepang.
Model yang terkena kampanye lebih banyak dibanding yang ada di Amerika. Ada NMax 150, NMax 125, NMax 250, YZF-R25A, YZF-R3A, MT-25, MT-25A, MT-320, dan MT-03A.
Tak Hanya ReflektorMasalah reflektor yang tak sesuai standar bukan satu-satunya penyebab recall. Tahun lalu, Yamaha Amerika juga mengumumkan recall dengan masalah terkait komponen tuas rem.
Kala itu, 198 unit Yamaha R3 terkena pemanggilan kembali. Pabrikan diminta bertanggung jawab untuk menggantikan tuas rem yang berpotensi patah.
Adapun identifikasi Yamaha R3 yang tuasnya cacat produksi dan berpotensi rusak berdasar nomor rangka adalah antara MH3RH18Y0KK002243 dan MH3RH18YXKK00242. Dengan tanggal produksi 6 Februari hingga 6 Maret 2019.
Advertisement
Produksi YIMM
Pada motor-motor ini ditemukan porositas pada tuas rem depan. Porositas merupakan gelembung udara yang terjebak di material saat produksi.
Harusnya, material tuas rem, tak memiliki porositas sama sekali. Yang berpotensi melemahkan konstruksi material metal tuas rem.
Ketika diberi tekanan berlebih, bagian yang terdapat porositas bisa patah. Saat rem bekerja keras ketika hard breaking, tentu pengguna langsung meremas tuas sekeras mungkin. Hal ini mengkhawatirkan NHTSA.
Untuk diketahui, Yamaha YZF-R25 (YZF-R3), MT-25 (MT-03) dan XMax yang beredar di seluruh dunia, merupakan hasil produksi PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Untuk distribusi global, hanya YIMM yang memiliki hak untuk memproduksinya. Jumlah motor yang diekspor Yamaha terbilang lumayan.
Tahun demi tahun targetnya dinaikkan, bahkan ragam produk pun terus ditawarkan demi menjawab kebutuhan pasar global.
Yamaha XMax dan R3, menjadi andalan YIMM. Pabrikan berlambang garputala itu, mengekspor hingga 400 ribu unit berbagai model per tahun.
Sumber: Oto.com