Liputan6.com, Jakarta - Ular yang tengah tidur atau hibernasi membuat pembangunan gigafactory Tesla terhambat. Bahkan, Pengadilan Jerman telah memberikan informasi kepada pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) tersebut, untuk menangguhkan pembukaan hutan di lokasi pabrik, yang berada di dekat Berlin.
Melansir Reuters, hal ini diusulkan setelah pencinta lingkungan mengatakan, jika menebang lebih banyak pohon, dapat membahayakan ular yang tengah berhibernasi.
Advertisement
Baca Juga
"Landesumweltamt (otoritas lingkungan negara bagian) dan Tesla perlu membuat pengajuan sore ini, dan kemudian kami menilai situasinya," ujar Juru Bicara pengadilan administratif di Frankfurt di Jerman Timur, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Landesumweltant sendiri belum berkomentar terkait masalah ini, begitu juga dengan Tesla.
Sebagai informasi, Tesla sendiri telah mengumumkan rencananya akhir tahun lalu, untuk membangun pabrik dan pusat desain di Eropa pertamanya, di Gruenheide, luar Berlin.
Rencananya, pengoperasian pabrik ini akan dilakukan pada 1 Juli 2021, untuk membuat crossover listriknya, Tesla Model Y.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bergerak Cepat
Elon Musk sendiri, sebagai pendiri Tesla memang terbiasa bergerak cepat. Dalam jangka waktu 16 tahun saja, perusahaan yang ia pimpin mampu menjelma sebagai pembuat mobil paling berharga di dunia.
Terlebih, gigafactory milik Tesla yang berada di Shanghai sendiri, telah menjadi pembuat mobil hanya dalam waktu 11 bulan.
Advertisement