Semua Mobil Baru Nissan pada 2030 Akan Gunakan Penggerak Listrik

Nissan Motor Co mengumumkan semua mobil baru yang bakal dijual di pasar utama mulai 2030, akan menggunakan penggerak listrik.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2021, 14:04 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 14:04 WIB
Nissan Luncurkan Logo Baru (Paultan)
Nissan Luncurkan Logo Baru (Paultan)

Liputan6.com, Jakarta Nissan Motor Co mengumumkan semua mobil baru yang bakal dijual di pasar utama mulai 2030, akan menggunakan penggerak listrik. Tujuannya untuk mempercepat target emisi netral karbon pada 2050.

Pasar utama yang dimaksud Nissan adalah Jepang, China, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa.

Untuk melancarkan program itu, Nissan akan menggenjot teknologi baterai, termasuk baterai berjenis solid-state, serta terus mengembangkan teknologi e-Power untuk mobil hybrid mereka.

"Kami bertekad membantu menciptakan masyarakat yang netral karbon dan mempercepat upaya global melawan perubahan iklim," kata Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida.

Rencana Nissan itu sejalan dengan upaya pabrikan otomotif global lainnya yang beralih dari mesin diesel ke mesin listrik maupun hybrid, seperti dilansir Antara, Kamis (28/1/20201. Jepang bahkan ingin menghapus mobil berbahan bakar minyak pada 2030 untuk beralih ke moda ramah lingkungan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tutup Pabrik Perakitan

Mobil Listrik Nissan Ternyata Bisa Diretas
Mobil listrik Nissan Leaf.

Nissan sebelumnya juga mengumumkan akan menutup operasional pabrik perakitannya di Filipina. Penutupan dilakukan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi perusahaan di seluruh dunia.

Departemen Perdagangan dan Perindustrian Filipina menyampaikan, Nissan telah melaporkan tentang rencana penutupan operasional pabrik perakitannya untuk model Almera di Filipina. Menurut departemen tersebut, Nissan mengatakan langkah ini sesuai dengan rencana global grup (perusahaan) untuk mengoptimalkan produksi dan efisiensi operasional bisnis di kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Pengumuman Nissan untuk menutup operasional perakitannya di negara ini memang disesalkan, karena semua perkembangan ini semakin menunjukkan gentingnya situasi industri kendaraan bermotor lokal," kata Menteri Perdagangan dan Perindustrian Filipina Ramon Lopez dalam sebuah pernyataan.

Menurutnya, hanya ada 133 karyawan perakitan yang akan terimbas oleh penutupan ini, mengingat operasional pemasaran dan jaringan distribusi Nissan akan terus menjual mobil yang diimpor, terutama dari Thailand dan Jepang.

Sebelum di Filipina, Nissan Motor Co, Ltd. juga telah resmi menutup pabrik perakitannya di Indonesia pada akhir Mei 2020. Perusahaan nantinya hanya akan berkonsentrasi di pabrik Thailand sebagai basis produksi tunggal di Asia Tenggara.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya