Tak Mau Sakit Pinggang, Jangan Lupa Rawat Suspensi Motor

Suspensi atau biasa disebut shockbreaker, menjadi salah satu komponen kendaraan yang memiliki fungsi cukup penting

oleh Arief Aszhari diperbarui 08 Sep 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 20:00 WIB
Catat, Ini Tanda Shock Sepeda Motor Rusak
Yanto, pemilik Service Motor Shock (SMS) yang berada di Limo, Depok, Jawa Barat, mengatakan setidaknya ada tiga tanda yang patut diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Suspensi atau biasa disebut shockbreaker, menjadi salah satu komponen kendaraan yang memiliki fungsi cukup penting. Bertugas untuk meredam getaran atau kejutan selama berkendara di jalan, membuat bagian ini harus dirawat agar performanya tetap terjaga.

Tanpa perangkat satu ini, pengalaman berkendara pastinya tidak akan nyaman. Pengendara motor, akan mengalami sakit pinggang saat melewati jalanan berlubang atau polisi tidur, jika suspensi tidak berfungsi dengan baik.

Maka dari itu, untuk tetap menjaga kondisi komponen motor satu ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti disitat dari laman resmi Federal Oil:

1. Selalu jaga kebersihan suspensi motor

Letaknya yang terbuka membuat komponen motor yang satu ini rawan kotor setelah digunakan berkendara. Terlebih pada musim hujan seperti saat ini. Komponen suspensi harus senantiasa dijaga kebersihannya agar fungsinya tetap optimal dan tidak terganggu.

Jika motor yang dikendarai baru saja digunakan untuk menerobos hujan atau melewati jalanan berlumpur, pastikan untuk segera membersihkan bagian suspensi dengan lap dan air bersih.

Hal ini untuk menghindari terjadinya menumpuknya kotoran pada komponen tersebut yang nantinya akan membuat suspensi terasa keras dan tidak nyaman saat digunakan.

2. Selalu perhatikan oli pada suspensi

Komponen yang satu ini bekerja meredam kejutan dengan bantuan dari pelicin maupun oli. Tanpa adanya oli yang melapisi bagian suspensi, sudah dapat dipastikan bantingan komponen ini terasa keras dan tidak nyaman. Sehingga memicu terjadinya sakit atau nyeri punggung yang sering dialami oleh pengemudi kendaraan.

Tak hanya itu, suspensi yang tidak dilapisi oli atau cairan pelicin juga lebih mudah patah jika digunakan berkendara. Terlebih jika Anda sering melewati jalanan yang rusak, berbatu atau jalanan berlubang sekali pun.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

3. Hindari membawa barang bawaan berlebih

Cara merawat suspensi agar lebih awet selanjutnya adalah dengan cara tidak membawa barang bawaan yang berlebihan.

Terutama saat akan melakukan perjalanan jarak jauh atau mudik ke kampung halaman. Bagaimana pun, komponen suspensi ini memiliki batas kemampuannya dalam menampung berat barang bawaan.

Jika pemilik motor memberinya beban yang di luar kapasitas dari kemampuan komponen tersebut. Maka risiko terjadinya suspensi rusak dan patah akan jauh lebih besar.

4. Hindari melewati jalanan rusak dan berlubang

Medan jalanan yang rusak dan berlubang juga menjadi salah satu faktor penyebab suspensi cepat rusak. Jika memungkinkan lebih baik Anda cari jalan lain yang memiliki medan mulus dan tak banyak lubang.

Namun jika jalanan tersebut adalah satu-satunya yang bisa dilewati, ada baiknya untuk berkendara lebih hati-hati. Turunkan laju kecepatan motor sebelum melewati polisi tidur, jalanan berlubang atau apapun yang bergelombang. Hal ini akan mengurangi risiko rusaknya komponen shockbreaker.

Infografis Pakai Tali Strap di Masker, Apa Risikonya?

Infografis Pakai Tali Strap di Masker, Apa Risikonya? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pakai Tali Strap di Masker, Apa Risikonya? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya