Liputan6.com, Jakarta - Yamaha Mio Sporty kini diburu oleh para kolektor. Skutik yang pertama kali diperkenalkan pada 2003 silam ini bisa bernilai belasan juta rupiah.
Nah yang satu ini lebih bikin geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak? Harganya ditawarkan dengan banderol Rp 35 juta. Bahkan lebih mahal dari satu unit all new Yamaha NMax 155 Connected ABS. Lalu, apa sih yang bikin Mio lawas punya harga fantastis?
Pemiliknya adalah Jimmy Anwar yang juga pemilik bengkel restorasi Yamaha Mio, Mionizer di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat. Jimmy bilang, faktor yang membuat motornya punya mahar tinggi ada di kelangkaan spare part alias onderdilnya.
Advertisement
"Semua part kita ganti hampir bisa dibilang full restorasi (ganti baru). Tapi untuk rangka dan crankcase kita perbaiki, karena cukup sulit untuk dapatnya butuh syarat-syarat lebih ke Yamaha Indonesia," kata Jimmy saat dihubungi OTO.com, Selasa (28/9).
Restorasinya adalah mengganti semua part dan printilan dari motor, mulai dari menggunakan bodi halus dan kasar yang baru, suspensi, ban, pelek, dalaman mesin, CVT, speedometer, baut-baut, CDI, spion, tangki BBM, jok, sampai stripping original. Fokusnya adalah membuat Yamaha Mio miliknya tampil baru seperti pertama kali meluncur.
"Semuanya baru, jadi saya bikin sesuai pertama kali motor ini keluar. Karena kita konsepnya restorasi, fokus kita ke OEM enggak ada ubahan buat dongkrak performa. Inti dari motor ini semuanya kita bikin gress," lanjut dia.
Jimmy juga menjelaskan, harga yang tinggi dari Yamaha Mio restorasi di pasaran disebabkan banderol onderdil yang kini makin mahal dijual pabrikan. Maka dari itu, ia menyesuaikan biaya restorasi dengan harga jual ke pasaran.
"Kalau dibilang goreng harga sih enggak ya, karena memang unit bahan atau bekasnya masih banyak di pasaran. Lebih ke harga spare parts dari A sampai Z itu sudah tinggi sekarang, bisa cari tahu sendiri ke diler Yamaha Indonesia. Dan di Mio printilan kecil itu banyak banget, seperti baut saja saja cuma Rp 15 ribu memang tapi ada puluhan jumlahnya," ucapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Warna langka
Indikator lain yang membuat Yamaha Mio Sporty miliknya Berharga tinggi ada di kelangkaan warna dan striping. Jimmy mengatakan, Mio lawas 2004 dengan kelir kuning memiliki derajat yang lebih tinggi ketimbang warna lain.
"Ikoniknya memang warna kuning dan cukup langka di pasaran. Harga bodi halusnya saja tembus Rp 5 juta itu sudah sama stripping. Karena barangnya sudah susah, jadi memang ada yang jualnya suka-suka itu," ucapnya.
Menurutnya tren kembali membeli Mio lawas diawali dari rasa ingin nostalgia pengendara. Di 2019 adalah awal mula pamor motor matik besutan garpu tala ini meningkat.
"Orang mulai cari lagi dan restorasi di 2019, kencangnya di 2020 sampai sekarang banyak yang masih cari atau beli bahan dan diperbaiki ulang," katanya.
Sebagai informasi, Yamaha Mio Sporty dibenamkan mesin berkubikasi 113,7 cc, SOHC 4-tak, pendingin udara, dan pengabut karburator. Di atas kertas dia mampu menghempaskan tenaga maksimal 9,5 dk pada 8.000 rpm dan torsi puncak 7,8 Nm di 7.000 rpm.
Bagaimana, tertarik dengan Yamaha Mio lawas berbanderol Rp 35 juta?
Sumber: Oto.com
Advertisement