Motor Sering Gonta Ganti Bahan Bakar, Ini Efeknya ke Mesin

Di Indonesia, berbagai jenis bahan bakar tersedia di pasaran, mulai dari oktan 90, 92 hingga 98

oleh Arief Aszhari diperbarui 11 Nov 2021, 10:06 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2021, 10:06 WIB
Pertamina Beri Diskon Khusus Pemudik
Pemotor mengisi BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (15/6). Mulai tanggal 18 Juni-24 Juli, harga Pertamax menjadi Rp.8000 8000 yang berlaku di SPBU bertanda khusus yang tersebar di jalur mudik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) tersedia di pasaran, mulai dari oktan 90, 92 hingga 98. Namun, beberapa motor, memang memerlukan penggunaan bensin dengan nilai oktan tinggi, seperti Pertamax atau Pertamax Turbo.

Pasalnya, mesin dirancang dengan jenis bahan bakar yang tepat untuk operasi yang benar dan kinerja yang optimal.

Namun, dalam keadaan darurat, ada kasus ketika tangki diisi dengan bahan bakar jenis lain. Bagaimana mengubah bahan bakar terlalu sering mempengaruhi mesin? Apakah mesin bisa rusak?

Dilansir laman resmi Astra Motor, sepeda motor sering menggunakan dua jenis bahan bakar, yaitu Pertalite dan Pertamax. Keduanya memiliki kandungan oktan yang berbeda. Semakin tinggi angka oktan suatu bahan bakar, maka semakin mahal harganya.

Beberapa orang mencoba mengisi sepeda motornya dengan Pertamax dengan alasan ingin memberikan yang terbaik untuk kendaraan kesayangannya, meski mesin motor tidak secara khusus diperuntukkan bagi bahan bakar tersebut.

Faktanya, menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi tidak selalu memberikan hasil yang lebih stabil. Berbagai jenis mesin sepeda motor memiliki karakteristik yang berbeda.

Demikian pula, menurut peneliti Jerman, Andreas Schaefer, mengubah atau mencampur bahan bakar yang berbeda dalam waktu yang cukup singkat tidak akan memberikan efek maksimal pada performa mesin sepeda motor.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Knocking parah

Ketukan parah, atau knocking terjadi ketika bahan bakar oktan rendah digunakan untuk mesin oktan tinggi. Knocking biasanya disebabkan oleh perbedaan tekanan mesin.

Saat kamu mengganti bahan bakar yang biasa kamu gunakan, mesin secara otomatis menyesuaikan rasio kompresi. Pada mesin sepeda motor modern, hal ini sebenarnya bisa kamu atasi dengan meningkatkan waktu pengapian.

Namun, jika hal ini dilakukan secara konsisten, tentunya akan berdampak negatif. Salah satunya adalah konsumsi bahan bakar yang lebih boros dan performa mesin yang kurang optimal, padahal maksud dari pikiran adalah untuk menghemat uang dengan menggunakan bahan bakar oktan rendah.

Infografis: Jangan Percaya Janji Manis Joki Prakerja

Infografis: Jangan Percaya Janji Manis Joki Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)
Infografis: Jangan Percaya Janji Manis Joki Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya