Liputan6.com, Jakarta - Salah satu komponen paling utama pada kendaraan bermotor adalah ban. Pasalnya, ban menjadi satu-satunya komponen pada kendaraan yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan.
Ban tidak hanya memiliki fungsi meredam getaran dan menyangga beban pada sebuah mobil. Dia juga harus bekerja untuk pengereman dan juga daya dorong saat mobil melaju.
Baca Juga
Fungsi lainnya adalah menjadi bagian dalam fungsi setir. Dalam hal ini, dia berperan dalam proses mengontrol arah kendaraan.
Advertisement
Fungsi-fungsi tersebut menggambarkan bahwa ban mobil pada dasarnya punya banyak pekerjaan dalam laju sebuah kendaraan. Karena itu, perannya vital, dan ia penting untuk diganti jika sudah menunjukkan sejumlah tanda.
"Ban memiliki tread wear indicator (TWI) yang merupakan tanda kausan sebuah ban. (Misalnya) ketebalan tapak ban," ujar Fisa Rizqiano, Deputy Head Of OE Sales PT Bridgestone Tire Indonesia.
Ia dalam penjelasannya menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan ketebalan tersebut adalah jarak antara karet bagian dalam dan permukaan ban minimal 1,6 mm.
Jika sudah lebih dari itu, maka artinya ban sudah harus diganti. Ia pun menjelaskan bahwa ada sejumlah TWI lain di ban.
"(Cek) enam posisi di shoulder dan cek wear bar," ujarnya merujuk pada sebuah bentuk segitiga di sisi ban dan juga bilah-bilah pada tapak ban.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Segitiga Kecil
Bentuk segitiga-segitiga kecil di sisi ban berfungsi untuk menunjukkan bahwa jika bagian tersebut sudah rata dengan dinding ban, maka ban sudah mencapai masa keausannya.
Untuk wear bar bilah-bilah pada tapak, ban sudah harus diganti jika bagian itu sudah tidak lagi sejajar satu sama lain.
Pertimbangan lain bahwa ban sudah harus diganti adalah jika bagian dinding sudah sobek, dan atau juga jika ban sudah menempuh 60.000 km yang bisa disetarakan dengan 5 tahun pemakaian.
Sumber: Otosia.com
Advertisement