Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut yang melibatkan truk kontainer yang terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, menyita perhatian banyak pihak.
Pasalnya, dalam rekaman Closed Circuit Television (CCTV) Dinas Perhubungan setempat, terekam bagaimana truk besar itu menghantam barisan mobil dan motor yang tengah berhenti menunggu lampu merah.
Beberapa informasi yang beredar, hal tersebut dikarenakan sistem pengereman kendaraan tersebut blong sehingga tidak bisa berhenti dan langsung menghantam semua kendaraan yang ada di depannya.
Advertisement
Melihat kecelakaan Balikpapan, Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), menjelaskan bahwa untuk kendaraan besar tersebut memang tidak bisa hanya memanfaatkan pengereman dari satu sisi saja.
"Cara mengerem di kendaraan besar itu ada dua, yakni threshold dan stab. Keduanya berpotensi blong kalau sering digunakan tanpa jeda atau istirahat. Hal ini bisa menyebabkan rem menjadi lebih panas dari kondisi awalnya," buka Sony, kepada Liputan6.com.
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah sebisa mungkin sopir truk menghindari sistem stop and go dalam mengemudikan kendaraan tersebut.
"Jadi untuk menghindari rem blong adalah jangan terlalu sering melakukan stop and go. Di samping itu pengemudi juga hindari karakter menyetir yang agresif serta saat melakukan pengereman jangan melakukannya dengan memompa," tambah Sony.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gunakan Teknik Engine Brake
Adapun teknik pengereman lain yang juga harus dipahami adalah dengan melakukan teknik engine brake. Ini akan lebih membantu kendaraan untuk mengurangi kecepatan kendaraan.
"Biasakan juga menggunakan engine brake, lalu lakukan pengereman secara smooth saat menginjak pedal, dan yang terpenting adalah lakukan pengereman dari jauh dengan mengurangi kecepatan," imbuhnya.
Advertisement