Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi mengemudi autonomous generasi lanjutan membutuhkan konektivitas berlatensi rendah dan berkecepatan tinggi. Microchip Technology Inc. (Nasdaq: MCHP) memperkenalkan sakelar PCIe® Gen 4 berkualifikasi otomotif pertama di pasar. Solusi sakelar PFX, PSX, dan PAX Switchtec™ menyediakan kemampuan interkoneksi komputasi untuk Advanced Driver-Assistance Systems (ADAS).
“Portofolio sakelar Switchtec Gen 4 berkualifikasi otomotif kami menyediakan latensi terendah dan bandwidth tinggi yang diperlukan untuk menghubungkan CPU dan blok bangunan akselerator yang digunakan dalam aplikasi ADAS,” ujar Krishna Mallampati, Associate Director Pemasaran dan Aplikasi di unit bisnis solusi pusat data Microchip, dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com
Sakelar PCIe Gen 4 Switchtec menyediakan interkoneksi berkecepatan tinggi yang mendukung pengolahan data kritis-keamanan yang real-time dan terdistribusi dalam arsitektur ADAS. PCIe muncul sebagai solusi interkoneksi komputasi yang disukai di industri otomotif untuk alasan yang sama seperti di pasar pusat data; PCIe memberikan latensi sangat rendah dan skalabilitas bandwidth daya rendah ke CPU dan perangkat akselerator khusus.
Advertisement
“Kualifikasi solusi Microchip untuk memenuhi kebutuhan pasar otomotif yang ketat adalah pencapaian yang penting di mana NVIDIA berkolaborasi dengan erat,” pungkas Michael Truog, direktur senior Arsitektur Platform Otomotif di NVIDIA.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Toyota Supra Ini Bisa Drifting dengan Fitur Autonomous
Fitur swakemudi atau autonomous saat ini menjadi salah satu teknologi terkini dari dunia otomotif yang dibenamkan pada beberapa mobil keluaran baru. Namun, di balik kehadiran fitur tersebut Toyota Research Institute (TRI) berhasil mengembangkan kemampuannya teknologi tersebut.
Melansir Carscoops, satu unit Toyota GR Supra yang sudah dimodifikasi baik dari sisi penampilan serta fiturnya mampu melakukan drifting tanpa bantuan tangan dari pengemudinya.
Kerja keras yang dilakukan oleh Toyota Research Institute ini berhasil melakukan pemograman ulang untuk beberapa sektor penting agar mobil bisa bermanuver seperti yang dilakukan manusia.
Dalam penjelasannya, Avinash Balachandran, Senior Manager of TRI Human Centric Driving Research, mengungkapkan bahwa teknologi yang dihadirkan tersebut bukan untuk menggantikan peran manusia di balik kemudi.
"Di TRI, tujuan kami adalah menggunakan teknologi canggih yang menambah dan memperkuat manusia, bukan untuk menggantikannya. Melalui proyek ini, kami memperluas wilayah di mana mobil dapat dikendalikan, dengan tujuan memberikan reflek natural layaknya pembalap profesional," jelasnya.
Advertisement