Liputan6.com, Jakarta - Truk Over Dimension Over Loading (ODOL) masih menjadi masalah yang cukup pelik, karena berpotensi menimbulkan bahaya di jalanan. Berbagai pihak, mulai dari pemerintah, kepolisian, produsen kendaraan, hingga pengusahaterus mencari solusi, bagamana mewujudkan zero ODOL yang ditargetkan tercapai pada 2023.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, ODOL bukan hanya menjadi permasalahan transportasi semata, melainkan sudah memiliki dimensi sosial ekonomi karena terbentang dari hulu hingga hilir.
Baca Juga
Ada dua hal yang penting dampak dari truk ODOL, yaitu infrastruktur jalan cepat mengalami kerusakan dan rawan kecelakaan lalu lintas.
Advertisement
"Dari data kementerian PUPR secara ekonomi setiap tahun negara dirugikan Rp 43 triliun, akibat harus memperbaiki jalan yang rusak karena truk ODOL," ujar Budi dalam acara Inspirato Sharing Session Jalan Bebas Odol, Demi Keselamatan, Selasa (8/3/2022).
Selain itu, muncul resiko kecelakaan lalu lintas yang disebabkan truk ODOL. Tercatat sebagian besar angkutan barang 74 -93 persen melanggar ketentuan. Oleh karena itu, angkutan barang penyumbang besar kecelakaan setelah sepeda motor.
Maka dari itu, untuk mewujudkan zero odol, Kementerian Perhubungan secara aktif melakukan sejumlah upaya tindak lanjut, antara lain pengawasan penegakan hukum odol dan melakukan suatu normalisasi kendaraan dan penindakan penyidikan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Manfaat Teknologi
Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi informasi aplikasi jembatan timbang dan Bukti Lulus Uji Elektronik (BLUe) menjadi pilihan untuk mengantisipasi adanya truk ODOL.
Selanjutnya, pembuatan regulasi standar rekayasa dan tata cara membuat kendaraan barang jaringan logistik dan pengaturan tarif angkutan logistik, akreditasi pengujian kendaraan bermotor dan kompensasi penguji.
“Hal ini diupayakan juga dengan mengakomodir saran dan pengguna jalan lainnya, maupun masyarakat yang memiliki kepedulian akan kondisi jalan maupun tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas akibat truk odol,” pungkasnya.
Advertisement