Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan mobil listrik Amerika Serikat, Tesla digugat seorang pengemudi taksi di Paris. Gugatan dilayangkan usai sopir itu mengalami kecelakaan saat menggunakan Tesla Model 3, dan mengakibatkan satu pejalan kaki meninggal dunia.
Menurut pengacara sopir tersebut, Sarah Saldmann, kliennya mengajukan pengaduan pidana dengan jaksa penutut umum di Versailles, atas tuduhan Tesla telah membahayakan nyawa orang lain. Namun, setelah beberapa hari kejadian kecelakaan, pihak berwenang di perancis menyatakan, Tesla telah memberi informasi jika tidak ada indikasi adanya masalah teknis.
Baca Juga
Sementara itu, Tesla belum bersedia berkomentar tekait gugatan itu.
Advertisement
Dalam insiden kecelakaan tersebut, sopir taksi mobil Tesla yang sedang tidak bertugas menabrak tiang, sepeda, tempat sampah, pejalan kaki serta van sebelum akhirnya berhenti, ujar saksi mata dalam kejadian tersebut.
Sopir taksi itu mengaku kepada polisi bahwa mobil listrik Tesla yang dikendarainya melaju sendiri dan remnya tidak bekerja. Sopir itu telah dinyatakan negatif tes alkohol, dan dalam penyelidikan formal otoritas setempat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tesla Mendominasi, Cina Jadi Raja Ekspor Mobil Listrik Dunia
Cina kini memimpin pasar ekspor kendaraan listrik, dengan mengirimkan kurang lebih 500 ribu unit mobil listrik sepanjang 2021. Jumlah tersebut, lebih banyak dibanding semua negara di dunia, berkat peningkatan penjualan di Eropa dan Asia Tenggara.
Disitat Asia Nikkei, Jumat (11/3/2022), menurut data Administrasi Umum Bea Cukai Cina, jumlah kendaraan listrik penumpang dari Negeri Tirai Bambu yang diekspor pada 2021 meningkat 2,6 kali lipat menjadi 499.573 unit.
Sementara itu, Jerman menggandakan jumlah ekspornya sekitar 230 ribu unit. Sedangkan Amerika Serikat justru mengalami penurunan ekspor kendaraan listrik sebesar 30 persen menjadi hanya 110 ribu unit, dan Jepang meningkat 24 persen menjadi 27.400 unit.
Dengan catatan tersebut, Cina menyumbang sebesar 60 persen dari produksi kendaraan listrik global, dan muncul sebagai pabrik dunia untuk kendaraan listrik.
Ekspor kendaraan listrik dari Cina ke Eropa sendiri, naik lima kali lipat menjadi 230 ribu unit, dengan Belgia menyerap sebanyak 87 ribu unit dan Inggris 50 ribu unit. Pencapaian ini, karena kebijakan Uni Eropa yang melarang penjuakan kendaraan hibrida dan bertenaga bensin baru pada 2035.
Advertisement