Liputan6.com, Jakarta - President and CEO Volvo Cars Jim Rowan mengungkapkan, mobil listrik Volvo C40 Recharge menjalani crash test alias uji tabrak hingga 150 kali sebelum akhirnya masuk jalur produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk uji tabrak ini tentunya tak sedikit.
Dalam wawancara selama sekitar 40 menit dengan awak media dari Indonesia, Vietnam, Korea Selatan, China, dan Singapura, di Torslanda, Gothenburg Swedia, pekan lalu, Rowan menyampaikan bahwa yang menjadi titik fokus Volvo Cars sejak lama di dalam pengembangan kendaraan adalah faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang.
Namun, ketiga faktor itu tidak boleh mengorbankan performa mobil dan harus tetap menyenangkan untuk dikendarai.
Advertisement
Bjorn Annwall selaku Chief Commercial Officer and Deputy CEO mempertegas dan mengamini hal tersebut. Menjawab pertanyaan dari wartawan apakah pabrikan bakal menghadirkan mobil sport yang lebih menitik-beratkan pada performa, Annwall dengan tegas menjelaskan bahwa pabrikannya akan tetap mempertahankan nilai-nilai yang mereka anut.
“Kami akan tetap mempertahankan dan berkomitmen pada value-value kami yakni menghadirkan kendaraan yang sustainable dan aman, tanpa melupakan nilai fun-to-drive dan tidak membosankan,” ujar Annwall saat bertemu media di markas Volvo, Gothenburg, Swedia.
Makanya Volvo Cars tak mau main-main dengan C40 Recharge yang mereka kembangkan dan produksi. Crossover tersebut telah menjalani 150 kali pengujian tabrak di fasilitasnya di Torslanda sebelum diproduksi massal.
Malah menurut pihak manufaktur, untuk satu kali test crash, memakan biaya sekitar 35.000 euro (sekitar Rp580 juta). Kalau 150 kali, biaya test crash yang dikeluarkan kisaran Rp 87 milyar untuk satu model C40 Recharge.
Fasilitas Uji Tabrak Volvo
Fasilitas crash test yang terletak di pabrik utama Volvo Cars di Torslanda tersebut merupakan salah satu fasilitas uji benturan tercanggih dan terlengkap di dunia. Laboratorium ini bisa mereplikasi hampir semua skenario kecelakaan yang terjadi di dunia nyata di jalan raya.
Mampu menjalankan lebih dari 400 uji benturan skala penuh dalam setahun. Turut dilengkapi test track sepanjang 154 meter dan movable test track sepanjang 108 meter.
Seperti namanya, movable test track bisa dipindah dari sudut 0 sampai 90 derajat untuk pengujian benturan depan, belakang, samping bahkan tabrakan antara dua mobil bergerak dengan kecepatan dan sudut yang berbeda-beda.
Setelah melewati uji tabrak, mobil-mobil akan kembali dikaji dan diteliti agar tim bisa mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Hasil pengujian akan menjadi pedoman tim pabrikan di dalam mengembangkan dan memproduksi mobil dengan level keselamatan dan keamanan terbaik.
Volvo Cars meyakini bahwa kedua faktor itu sangat vital bagi pengguna mobil mereka. Jika sudah diteliti, setiap kendaraan yang dalam kondisi berantakan itu bakal didaur ulang. Kemudian materialnya bisa digunakan kembali untuk kebutuhan yang lain.
Advertisement