Tesla Didenda Rp 34 Miliar Gara-Gara Pasang Iklan Palsu

Tesla kembali tersandung masalah, dan harus membayar denda US$ 2,2 juta atau setara Rp 34 Miliar di Korea Selatan

oleh Arief Aszhari diperbarui 05 Jan 2023, 18:12 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 18:12 WIB
Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Foto yang diabadikan pada 26 Oktober 2020 ini menunjukkan kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)

Liputan6.com, Jakarta - Tesla kembali tersandung masalah, dan harus membayar denda US 2,2 juta atau setara Rp 34 miliar di Korea Selatan. Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini, ditenggarai memasang iklan palsu.

Disitat dari Carscoops, Kamis (5/1/2023) regulator Korea Selatan, melalui Korea Fair Trade Commision (KFTC) sebagai pengawas antimonopoli Negeri Ginseng menyatakan Tesla telah melebih-lebihkan jarak tempuh dan pengisian daya mobil listriknya.

Tidak hanya itu, KTFC juga menuding perusahaan milik Elon Musk ini telah melakukan kebohongan atau melebihkan terkait promosi penghematan dana penggunaan model listriknya dibanding merek lain.

Sementara itu, menurut pernyataan KFTC, Tesla terlalu optimistis tentang jarak tempuh mobilnya dengan sekali pengisian daya, penghematan biaya bahan bakar dibanding dengan mobil konvensional atau bensin, serta kinerja supercharger untuk pasar Korea Selatan.

Sebelumnya, KFTC pada Februari 2022 lalu telah mendorong Tesla untuk menambahkan informasi yang tidak bisa dilihat di website resmi perusahaan di Korea Selatan.

Padahal, di negara lain, calon konsumen bisa melihat terkait informasi yang dibutuhkan tersebut. Pasalnya, dalam investigasi yang dilakukan oleh KFTC, mobil listrik Tesla ini bisa turun performnya sebanyak 51 persen saat berada di kondisi cuaca yang dingin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tesla Cetak Rekor Baru

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Tesla kembali tersandung masalah, dan harus membayar denda US 2,2 juta atau setara Rp 34 miliar di Korea Selatan. Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini, ditenggarai memasang iklan palsu.

Disitat dari Carscoops, Kamis (5/1/2023) regulator Korea Selatan, melalui Korea Fair Trade Commision (KFTC) sebagai pengawas antimonopoli Negeri Ginseng menyatakan Tesla telah melebih-lebihkan jarak tempuh dan pengisian daya mobil listriknya.

Tidak hanya itu, KTFC juga menuding perusahaan milik Elon Musk ini telah melakukan kebohongan atau melebihkan terkait promosi penghematan dana penggunaan model listriknya dibanding merek lain.

Sementara itu, menurut pernyataan KFTC, Tesla terlalu optimistis tentang jarak tempuh mobilnya dengan sekali pengisian daya, penghematan biaya bahan bakar dibanding dengan mobil konvensional atau bensin, serta kinerja supercharger untuk pasar Korea Selatan.

Sebelumnya, KFTC pada Februari 2022 lalu telah mendorong Tesla untuk menambahkan informasi yang tidak bisa dilihat di website resmi perusahaan di Korea Selatan.

Padahal, di negara lain, calon konsumen bisa melihat terkait informasi yang dibutuhkan tersebut. Pasalnya, dalam investigasi yang dilakukan oleh KFTC, mobil listrik Tesla ini bisa turun performnya sebanyak 51 persen saat berada di kondisi cuaca yang dingin.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya