Liputan6.com, Jakarta - Saat GAC Aion Hyper GT berwarna perak meluncur dari jalur produksi, lahirlah kendaraan energi baru (NEV) Cina yang ke-20 juta. Upacara pencapaian tersebut, diadakan di Guangzhou, dengan dihadiri perwakilan dari FAW, Dongfeng, SAIC, Changan, BAIC, BYD, Chery, JAC, Great Wall Motors, NIO, Xpeng, dan Tesla.
Disitat dari Carnewschina, Selasa (4/7/2023), NEV terdiri dari tiga jenis kendaraan yaitu BEV, PHEV, dan EREV (range-extender).
Cina membutuhkan waktu sekitar 27 tahun untuk memproduksi NEV ke-10 juta pada Februari 2022 sejak produksi dimulai pada 1995. Sejak itu, hanya butuh satu tahun lima bulan untuk bisa menjadi ke-20 juta. Hal tersebut, menurut Asosiasi Produsen Otomotif Cina.
Advertisement
Didorong oleh NEV, industri otomotif Negeri Tirai Bambu sedang mengalami transformasi. Dalam lima bulan pertama tahun ini, pangsa pasar domestik merek mobil independen Cina mencapai 53,1 persen melampaui merek mobil asing.
Selanjutnya, dalam lima bulan pertama tahun ini, produksi dan penjualan NEV di Cina masing-masing mencapai 3,005 juta dan 2,94 juta unit, meningkat dari tahun ke tahun masing-masing sebesar 45,1 persen dan 46,8 persen. Sedangkan untuk tingkat penetrasi NEV juga mencapai 27,7 persen.
Tren positif juga diamati untuk penjualan NEV di China, dalam kisaran pasar 400 ribu yuan. Penjualan telah meningkat 1,2 persen dari 2017 menjadi 3,4 persen pada 2023. Demikian pula penjualan telah meningkat dari 8,5 persen menjadi 17,5 persen dalam kisaran pasar 200 ribu hingga 300 ribu yuan.
Dominasi Global di Pasar NEV
Sebagai informasi, saat ini, ada lebih dari 140 merek mobil China. Menggabungkan persaingan pasar dengan keberlanjutan, NEV adalah anak emas industri otomotif Tiongkok.
Tidak mengherankan jika China akan terus mendorong dominasi global di pasar NEV, karena Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China menyatakan dalam langkah selanjutnya bahwa akan mengoptimalkan kebijakan untuk mendukung pembelian dan penggunaan NEV.
Advertisement