Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan rencana untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) atau kandungan lokal kendaraan listrik yang diproduksi di dalam negeri mencapai 80 persen pada 2030.
Menurut Agus, rencana ini sesuai dengan peta jalan pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai yang sudah disepakati pemerintah.
Baca Juga
"Peta jalan ini menguraikan langkah-langkah kunci dalam pengembangan komponen vital seperti baterai, motor listrik, dan converter dalam upaya mewujudkan kendaraan listrik yang lebih efisien. Salah satu yang ingin dicapai pada 2030 adalah kendaraan listrik yang memiliki efisien tinggi dan local content sekitar 80 persen," ucap Agus, Sabtu (8/9/2023).
Advertisement
Ini dapat dicapai bila Indonesia mengikuti tren global EV yang diperkirakan mencapai 55 juta unit pada 2024 mendatang. Penggunaan EV untuk mobilitas harian di Indonesia juga ikut meningkat yang membuat dorongan permintaan atas baterai berbahan lithium.
Selain itu, target 2030 tersebut dapat dicapai dengan menetapkan kebijakan progresif. Salah satunya dengan pemberian stimulus fiskal dan insentif.
Selain itu ada juga dorongan penggunaan mobil listrik untuk harian bagi entitas pemerintahan pusat dan daerah.
Ada dua program utama pemerintah untuk meningkatkan penggunaan EV. Pertama memberikan bantuan pembelian KBLBB roda dua yang memiliki TKDN 40 persen.
Kedua memberikan potongan PPN DTP 5-10 persen untuk EV roda empat dan bus listrik tergantung komponen lokal yang dimiliki.
Tetapkan Target
Kemenperin juga bekerja sama dengan produsen baterai seperti Indonesia Battery Corporation. Saat ini terdapat sekitar 50 perusahaan yang mengembangkan EV di Indonesia dengan total investasi lebih dari USD 200 juta atau Rp3 triliun.
Pemerintah telah menetapkan target satu juta kendaraan EV roda empat di 2035. Selain itu target 12 juta unit kendaraan listrik roda dua maupun tiga beroperasi di 2025. Target ini mampu mengurangi emisi hingga lebih dari 10 juta ton.
"Pemerintah optimistis target tersebut dapat tercapai. Kami menyambut baik industri yang berminat memanfaatkan insentif yang tersedia dalam pengembangan kendaraan EV di Indonesia," ucap Agus.
Sumber: Oto.com
Advertisement