Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka pengawalan dan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) Forum 2023 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, Polisi Republik Indonesia telah menyiapkan 103 kendaraan listrik. Hal tersebut, diungkap Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Firman Shantyabudi.
Kendaraan listrik yang disiapkan terdiri dari 45 mobil dan 58 motor, yang akan dikendalikan oleh Paspampres yang bertugas untuk mengawal tamu-tamu VVIP.
Baca Juga
"Kendaraan roda dua maupun roda empat yang dikerahkan untuk VVIP yang di-BKO-kan ke Paspampres seluruhnya menggunakan tenaga baterai. Yang lain, kami masih kombinasi karena mobil dinas tidak semuanya (menggunakan baterai),” kata Kakorlantas Polri, disitat dari NTMC Polri, Senin (9/10/2023).
Advertisement
Jumlah kendaraan ini juga ditambah dengan 11 kendaraan berbahan bakar fosil yang dianggap cukup untuk menjadi kendaraan operasional dalam pengawalan terhadap tamu-tamu VVIP, baik dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju penginapan maupun dari penginapan ke tempat pertemuan.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan para delegasi, Korlantas Polri telah membentuk beberapa satuan tugas (satgas) seperti satgas pengawalan, satgas pengawalan rute, dan satgas parkir. Satgas pengawalan bertugas untuk mengawal tamu VIP dari awal sampai ke tujuan.
Kakorlantas Polri juga menggarisbawahi pentingnya satgas rute yang bertanggung jawab untuk mengawal delegasi dari bandara hingga ke venue, yang mencakup akomodasi, tempat rapat, dan lokasi makan malam.
Seluruh jalur tersebut akan dijaga oleh pasukan patroli lalu lintas dan sabhara untuk memastikan keamanan dan kelancaran.
Selain itu, bantuan juga diberikan oleh Kementerian Perhubungan dan satpol PP serta pecalang dalam upaya menjaga kelancaran KTT AIS 2023.
Satgas Parkir
Satgas parkir juga tidak kalah penting dalam manajemen acara ini, dengan tugas melaksanakan manajemen parkir dan menjaga kendaraan selama tidak digunakan oleh delegasi.
Kakorlantas Polri meminta pengertian dan kerjasama masyarakat Bali serta wisatawan yang berlibur, terkait dengan pengalihan jalur dan rekayasa lalu lintas yang mungkin terjadi. Semua upaya ini dilakukan demi kenyamanan para delegasi dalam acara internasional ini.
"Tentu ada jalan-jalan yang ketika delegasi melewati rute tersebut, ya, harus setop dahulu. Kami yakin masyarakat Bali sering menjadi tuan rumah dan kami ingin mengulang tentunya suasana nyaman dan hasil rapat ini dapat diraih secara bersama-sama,” tukas Kakorlantas Polri.
Advertisement