Liputan6.com, Jakarta - Toyota meramaikan panggung Japan Mobility Show (JMS) 2023 dengan menampilkan sederet mobil konsep. Selain FT-3e dan FT-SE, Toyota juga menampilkan mobil konsep lainnya yang juga bertenaga listrik alias battery electric vehicle (BEV).
Model pertama ialah Land Cruiser Se. BEV ini menawarkan performa berkendara berlimpah torsi yang unik bersama desain yang elegan dan penuh gaya.
Disebutkan, mobil ini memiliki dimensi panjang 5,150mm, lebar 1,990mm, dan tinggi 1,705mm. Sementara wheelbase mobil 7 penumpang ini 3,050mm.
Model lainnya adalah EPU. Pikap masa depan bertenaga listrik ini hadir dengan desain double cabin.
Bagian belakang kabin terhubung dengan dek untuk mengakomodasi beragam preferensi pengguna dan mendukung berbagai gaya hidup mobilitas, termasuk aktivitas luar ruangan.
Mobil dengan desain bodi monokok itu memiliki panjang 5,070mm, lebar 1,910mm, dan tinggi 1,710mm. Untuk wheelebase 3.350mm. Sementara kapasitas penumpangnya mencapai 5 orang.
Mobil ini juga memiliki kemampuan di segala medan untuk menunjang aktivitas penggunanya.
Mobil konsep lainnya, ialah Kayoibako. Kata Kayoibako mengacu pada shipping containers. Mengadopsi pendekatan ini, Kayoibako adalah konsep ruang kompak baru yang mewakili masa depan mobilitas.
Dengan desain ultra-expandable yang memungkinkan penyesuaian untuk memenuhi berbagai peran, Battery Electric Vehicle (BEV) ini sanggup mendukung beragam aplikasi.
Model Lain
Yang menarik, terdapat satu model Kayoibako dengan desain adventure. Mobil ini dilengkapi dengan berbagai perlengkapan untuk menunjang petualangan.
Berikutnya ialah Space Mobility. Kendaraan eksperimental ini bertujuan untuk menciptakan mobilitas yang digunakan di luar angkasa khususnya di bulan.
Fokus pengembangan pada teknologi sistem penggerak, setiap roda Space Mobility dilengkapi dengan motor listrik dan kemudinya sendiri sebagai bagian dari spesifikasi yang dikembangkan untuk memberikan pengendaraan yang aman dan andal, bahkan di lingkungan luar angkasa yang berat dan tak kenal ampun.
Space Mobility menggunakan tenaga listrik dan mampu melewati bebatuan setinggi 50 cm dan mendaki lereng terjal 25° derajat.
Advertisement