BYD Pilih Hongaria untuk Lokasi Pabrik Pertama di Eropa

Raksasa otomotif asal China, BYD berencana untuk bangun pabrik pertama di Eropa, tepatnya di Hongaria

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Nov 2023, 16:01 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 16:01 WIB
BYD e6 (Cleantechnica)
BYD e6 (Cleantechnica)

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa otomotif asal China, BYD berencana untuk bangun pabrik pertama di Eropa, tepatnya di Hongaria. Kabar tersebut, tersiar dari bocoran sebuah surat kabar Jerman, yang disitat oleh Reuters, Senin (6/11/2023).

Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung (FAS), mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan BYD mengatakan, keputusan pabrikan Tiongkok tersebut telah dibuat secara internal.

Sementara itu, sebuah situs web pemerintah di Shenzhen, tempat BYD berkantor pusat juga telah memuat artikel bulan lalu yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban telah bertemu dengan Ketua BYD dan Presiden Wang Chuanfu dalam kunjungan ke perusahaan tersebut.

BYD Yang dihubungi Reuters menyatakan masih mencari lokasi yang tepat, dan akan mengumumkan pada akhir tahun.

Sedangkan Pemerintah Hongaria tidak segera menanggapi permintaan komentar, terkait masalah pembangunan pabrik ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Thailand Beri Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik Hingga 2027

Thailand merencanakan skema subsidi pembelian untuk kendaraan listrik yang dibuat di dalam negeri hingga 100.000 baht ($ 2.760) per mobil mulai 2024 hingga 2027. Mereka melakukan ini karena mencoba memposisikan diri sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara untuk menarik investasi asing.

Dilansir dari Nikkei Asia, skema 'EV3.5' yang baru telah disetujui pada Rabu pada pertemuan Dewan Investasi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin, dan akan menawarkan subsidi sebesar 50.000 hingga 100.000 baht per mobil. Subsidi ini dilakukan karena semakin banyak pembeli yang memilih mobil listrik.  

|Dan untuk diketahui, produk mobil listrik di Thailand biasanya berharga mulai dari 1,2 juta hingga 1,7 juta baht.

"Langkah EV3.5 menekankan keinginan pemerintah Thailand untuk terus mendukung industri kendaraan listrik dan mendorong Thailand sebagai pusat kendaraan listrik regional yang menyambut para investor," ujar Narit Therdsteerasukdi, Sekretaris Jenderal BOI.  

Thailand bertujuan untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik regional pada tahun 2030, dengan jumlah kendaraan listrik mencapai 30 persen dari kendaraan yang terjual.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya