Liputan6.com, Jakarta - Regulator keselamatan mobil Amerika Serikat (AS), pada Senin (20/11/2023) telah membuka penyelidikan terhadap 16 penarikan terpisah yang dikeluarkan oleh Hyundai dan Kia. Recall alias kampanye penarikan untuk diperbaiki ini, mencakup 6,4 juta unit kendaraan terkait dengan kebocoran minyak rem yang dapat mengakibatkan kebakaran.
Disitat Reuters, produsen mobil Korea Selatan ini telah mengeluarkan serangkaian penarikan kembali sejak 2016 untuk masalah sistem pengereman antilock braking atau ABS dan Unit Kontrol Elektronik Hidraulik (HECU) yang diproduksi oleh pemasok suku cadang yang sama.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS atau NHTSA mengatakan, pihaknya membuka permintaan audit untuk mengevaluasi ketepatan waktu pengambilan keputusan cacat Hyundai dan Kia, serta kepatuhan terhadap persyaratan pelaporan.
Advertisement
Hyundai sendiri mengatakan, pihaknya akan bekerja sama sepenuhnya dengan NHTSA dan menempatkan keselamatan pelanggan dan karyawan sebagai prioritas utama dalam segala hal yang dilakukan.
Setali tiga uang, Kia juga mengatakan akan bekerja sama secara erat dengan NHTSA selama proses penyelidikan.
Produsen mobil Negeri Ginseng ini juga, pada September telah melakukan recall sebanyak 3,37 juta unit kendaraan di Negeri Paman Sam karena risiko kebakaran mesin, dan meminta pemilik untuk parkir di luar dan jauh dari bangunan sampai perbaikan selesai.
Potensi kebakaran mobil
Dua produsen mobil ini mengatakan, kebocoran minyak rem dapat menyebabkan korsleting listrik yang dapat mengakibatkan kebakaran.
Hyundai pada September mengatakan, pihaknya memiliki laporan mengenai 21 kebakaran dan 21 insiden termal lainnya sejak 2017. Sementara Kia, memiliki laporan setidaknya 10 kebakaran dan insiden yang terkonfirmasi.
Advertisement