Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan headphone belakangan ini semakin banyak ditemui di ruang-ruang publik. Kegunaannya sebagai atribut fesyen untuk mengisi detail di area leher hingga kepala ini memperkaya pilihan para ABG dan anak muda akan aksesori kepalanya selain kalung dan bandana. Di sisi lain, juga fungsional.
Disebut-sebut diawali oleh Apple dengan AirPods Max-nya di 2020. TikTok sebagai platform berbagi video singkat terdepan lebih berperan dalam perkembangan tren headphone sebagai barang fesyen ini. Mengingat belakangan linimasa TikTok dibanjiri istilah-istilah seperti "skena" dan "Y2K" untuk merujuk gaya yang berkaitan dengan penggunaan aksesori auditif ini.
Baca Juga
Sayangnya, sering kali penggunaan headphone di ruang umum ini membuat pemakainya lebih abai terhadap apa yang ada di sekitar, memalingkan perhatian ketika berjalan di trotoar atau koridor mall.
Advertisement
Satu hal yang lebih berbahaya adalah memalingkan perhatian pada lalu lintas sekitar dengan menutupi telinga menggunakan aksesori audio ketika berkendara. Tentulah hal ini merupakan kelalaian berkendara yang dapat mengancam keselamatan diri dan orang di sekitar.
Jauh lebih parah lagi, adalah pemakaian headphone ketika mengendarai motor di jalanan seperti dikutip dari unggahan di laman X @BisKota_ pada Senin (19/2/2024).
Pasalnya, selain mengurangi kepekaan terhadap sekitar, penggunaan headphone membuat helm sebagai item wajib safety riding motor roda dua tak lagi cukup ruang untuk dipakai di kepala.
Safety Riding Kalah dengan Gaya
Dalam unggahan tersebut, pemilik akun menyandingkan sepasang foto dua orang yang dari perawakannya sama-sama masih terlihat ABG sedang mengendarai motor matic dengan headphone di kepalanya untuk mendengarkan lagu, bukan helm untuk keselamatan nyawa.
Terlihat berkendara di jalanan yang tak begitu besar namun cukup ramai, keduanya bisa dibilang mengabaikan keamanan berkendara demi gaya, atau demi mendapat iringan lagu seakan berada di dalam mobil.
Uniknya, seorang perempuan dan laki-laki tersebut keduanya berkendara di atas motor matic yang terlihat fender atau spakbor belakangnya kosong tak bertempelkan plat nomor.
"Kalo ketemu pemotor yang sangat menjunjung tinggi safety riding modelan begini, mending menghindar jauh2 dah," tulis pemilik akun @BisKota_ dengan nada satir.
Warganet pun turut meragukan surat izin yang didapat oleh keduanya tidak melalui jalur legal. Bahkan beberapa membubuhi kolom komentar dengan keraguan jika kedua ABG tersebut memiliki surat-surat tersebut.
Advertisement
Komentar Warganet
Berbagai tanggapan dari warganet ramai menghujani kolom komentar unggahan X tersebut. Hingga kini unggahan tersebut menuai lebih dari 1.000 komentar, 1,5 juta penyaksi, dan 28 ribu like.
"Kemungkinannya 2 orang ini tidak punya SIM, jika punya kemungkinannya pakai calo. Saat proses pembuatan/perpanjangan SIM itu ada test pendengaran. Dalam berkendara, penglihatan & pendengaran itu sangat penting, tapi ini malah sengaja tidak difungsikan sebagaimana mestinya," tulis byn_tr0.
"Di edukasi aja tuh suruh minggir, mana gak pake helm, sim jg kayaknya gak punya dia.. kalau tetep keyel yowes kita ngalah jaga jarak🥵," timpal kikir.
"Kalau ngelihat motor gak pake plat nomer belakang itu susah banget nggak berpikiran negatif," bubuh faizabrardhia skeptis.
Beberapa lainnya mengungkapkan kerap hobi mendengar musik di atas motor dengan earphone, namun tetap setuju jika penggunaan headphone berlebihan. Lainnya lagi menertawakan dengan sindiran jenaka.
"Gw pernah gini, tapi pake earphone kabel dan hanya pake sebelah aja (biasanya kiri). Biarpun gw seneng dengerin musik, tapi klu berkendara tetep harus bisa mendengarkan kendaraan lain," ucap EpicRifqi.
"lagi trend headphone warnet," sindir AndyHuskyyy.
Infografis Jangan Pakai GPS Saat Berkendara
Advertisement