Pasarnya Potensial, Permintaan Kendaraan Niaga Indonesia Bakal Lebih Tinggi Dibanding Thailand

Industri otomotif Indonesia menjadi salah satu sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya di segmen kendaraan penumpang, tapi juga komersial atau niaga, seperti pikap, bus, dan juga truk.

oleh Arief Aszhari diperbarui 08 Mar 2024, 11:39 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2024, 11:39 WIB
Giicomvec
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita usai membuka secara resmi gelaran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (Giicomvec) 2024, di JCC, Senayan, Jakarta. (Liputan6.com/Arief Aszhari)

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif Indonesia menjadi salah satu sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya di segmen kendaraan penumpang, tapi juga komersial atau niaga, seperti pikap, bus, dan juga truk.

Dijelaskan Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, permintaan kendaraan komersial atau niaga di Tanah Air akan terus meningkat, dan bahkan akan lebih tinggi dibanding Thailand.

"Ini perhatian untuk prinsipal. Dilatarbelakangi oleh program hilirisasi yang perlu dukungan ketersedian kendaraan niaga sektor pertambangan dan mineral," jelas Agus, saat membuka secara resmi gelaran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (Giicomvec) 2024, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Lanjut Agus, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi di sektor logistik dan transportasi darat juga akan terus mengalami pertumbuhan, di mana kendaraan niaga juga akan mrmiliki peran yang sangat tinggi atau penting.

Meskipun, Agus juga tidak membeberkan secara detail, terkait pertumbuhan peningkatan di sektor tersebut.

"Pemerintah juga sampaikan apresiasi kepada para pelaku industri, yang terus mendukung upaya penurunan emisi CO2 baik dalam transisi Euro4, oenggunaan B35, serta penerapan program percepatan peningkatan ekosistem elektrifikasi kendaraan bermotor," tegasnya.

Sementara itu, menyinggung terkait peralihan penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang terus didorong oleh pemerintah, dengan berbagai kemajuan teknologi sehingga sektor otomotif bisa mendukung target carbon neutral pada 2060 untuk di Indonesia, dan pada 2050 sebagai target dari Kementerian Perindustrian.

"Untuk dukung ramah lingkungan ada banyak cara. Di Kemenperin, Gaikindo misalkan kalau kita hitung seberapa besar kontribusi teknologi hybrid, dalam mendukung pengurangan co2 sudah punya hitungannya dan cukup besar," tukasnya.

Deretan Kendaraan Niaga yang Bisa Dicoba di Giicomvec 2024

Gelaran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo atau Giicomvec 2024 resmi digelar, mulai 7 hingga 10 Maret 2024.

Pameran yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat ini menghadirkan berbagai kendaraan komersial, mulai dari truk hingga bus yang siap dipinang para pengusaha.

Selain dipamerkan, beberapa kendaraan niaga ini juga bisa diuji coba langsung. Seven Event, selaku penyelenggara Giicomvec 2024 ini, menyediakan area test drive, tepatnya di belakang hall B JCC.

Dari pantuan Liputan6.com, ada beberapa kendaraan niaga yang tersedia untuk diuji coba atau test drive, seperti UD Quester GWE 350 hub 6x4T, Hino Dutro 4x4 300, Mitsubishi Fuso eCanter, bus Mercedes Benz OF 1623, Isuzu Giga, Foton eTruck Mate, medium bus buatan Karoseri Adiputro, Mitsubishi L100 EV, Suzuki Carry dan Wuling Formo Max.

Bagi yang berminat untuk mencoba beragam kendaraan niaga ini, bisa langsung datang ke Giicomvec 2024, secara gratis. Para pengunjung tidak dipungut biaya masuk, dan hanya harus melakukan pra-registrasi di situs web resmi Giicomvec https://commercialautoexpo.com/visitor-registration/ untuk mendapatkan akses masuk gratis.

Sementara itu, peserta yang turut ikut memeriahkan Giicomvec 2024 ini, untuk area Hall A JCC, terdapat peserta kendaraan komersial dengan basis light commercial vehicle seperti Daihatsu, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota dan Wuling.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya